SOLSEL, METRO – Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TNI Angkatan Darat tinjau pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 106 di Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan (Solsel).
Tim yang dipimpin Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, SE, MM (Paban V/Bakti TNI Sterad Mabes TNI), didampingi oleh Kolonel Laut Dra Lily L (Kasubdit Lingdik Dit. Belaneg Ditjen Polham Kemhan RI), Kolonel Inf Edi Hartono (Staf Ahli Pangdam I BB bidang Sosbud), Mayor Inf Misno (Pasi Bhakti Sterem Korem 032 Wirabraja), dan rombongan lainnya di sambut oleh Wakil Bupati Solsel H Abdul Rahman.
Dalam tinjauan lapangan itu, Wabup Abdul Rahman mengatakan, dalam program TMMD ini, pada awalnya direncanakan akan membuka jalan baru sepanjang 12 KM dari Nagari Padang Limau Sundai menuju Talantam di Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan. Namun yang bisa dikerjakan baru sepanjang 6 KM.
Hal itu disebabkan karena ada pergeseran jalur dari izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Jalur yang dikeluarkan izinya oleh Kementerian KLHK, bertepatan dengan tebing karang yang tingginya mencapai 100 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk dibangun jalan baru. Oleh sebab itu, pemerintah daerah meminta revisi izin tersebut, dengan menggeser trek atau jalurnya kearah kiri yang lebih landai,”ujarnya.
Dijelaskan, untuk merevisi izin tersebut, membutuhkan waktu dalam proses. Namun demikian pemerintah daerah akan berupaya agar dalam waktu dekat bisa diselesaikan sehingga pekerjaan jalan ini bisa berlanjut.
“Pembukaan jalan baru ini bertujuan untuk membebaskan Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan dari keterisoliran, karena sejak dahulu daerah ini belum tersentuh transportasi darat. Insya Allah pembukaan jalan ini akan tetap dilanjutkan, setelah revisi perizinan dari kementerian kehutanan di dapatkan,”ungkapnya.
Ketua Tim Wasev Kolonel Inf Yudianto Putra Jaya menyebutkan, sisa 6 KM yang belum bisa dikerjakan tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah
Ia mengatakan, kendala yang ada saat ini untuk menuntaskannya mungkin tidak dalam program TMMD, tetapi dalam program karya bakti TNI yang bisa dilanjutkan di tahun 2020.
“Saya harapkan dilanjutkan dengan program karya bakti TNI yang merupakan kewenangan pemerintah daerah,”sebutnya.
Menurutnya, pemerintah daerah harus melakukan komunikasi, membuat terobosan dan kreativitas karena jalan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Komitmen dari pemerintah daerah dengan dibantu oleh TNI dalam program TMMD, semoga harapan masyarakat untuk tembusnya jalan ini dapat terlaksana,”tuturnya.
Dikatakan, jalan ini juga sangat dibutuhkan untuk mengangkut hasil perkebunan bagi masyarakat, yang intinya adalah dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dandim 0309 Solok Letkol Arh. Priyo Iswahyudi selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 106 di Solsel menyebutkan, pengerjaan jalan baru ini sudah hampir mencapai 100 persen dengan panjang jalan 6 KM, lebar 10 M. Disamping itu juga telah dilakukan pengerasan sepanjang 2 KM dengan lebar 6 M.
“Kondisi jalan yang kami kerjakan sudah hampir mencapai seratus persen, tinggal penyelesaian yang pekerjaan tidak ada yang berat,”pungkasnya. (afr)