SOLOK, METRO – Wali Kota Solok Zul Elfian mengatakan, mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kota Solok tidak saja menjadi tanggungjawab polisi. Namun harapan tersebut juga menjadi keharusan bagi semua pihak.
“Semua pihak bertanggungjawab dalan mewujudkan keamanan, ketertiban, dan mencegah berbagai bentuk potensi perpecahan dan perselisihan di tengah masyarakati,” ujar Zul Elfian.
Menurutnya kebersamaan dan kekompakan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan keamanan. Peran LKAAM, Bundo Kanduang dan Niniek mamak Solok menjadi potensi yang dimiliki sebagai kekuatan untuk persatuan.
Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can mengatakan, mencermati situasi keamanan saat ini, fenomena yang terjadi dipusat, jangan sampai merembes ke Kota Solok. Lembaga adat, tokoh masyarakat, niniak mamak dan seluruh aparatur serta masyarakat harus bersama menjaga keamanan di Kota Solok.
“DPRD Kota Solok akan selalu menjaga sinergitas dengan eksekutif dan yudikatif untuk mewujudkan keamanan di kota Solok. Termasuk unsur Niniak Mamak dan Bundo Kanduang dan masyarakat,” sebutnya.
Dalam meningkatkan kemamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Solok Kota menggelar diskusi bersama pemerintah Kota Solok, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan tokoh adat, Jumat (18/10).
Diskusi yang diinisiasi oleh Kapolres AKBP Ferry Suwandi langsung dihadiri Wali kota Solok H. Zul Elfian, ketua DPRD Yutriscan, ketua LKAAM Rusli Khatib Sulaiman, ketua Bundo Kanduang Surya November, Niniek mamak dan unsur lainnya.
Kapolres Solok Kota, Ferry Suwandi, mengatakan diskusi Kamtibmas bersama pihak terkait diperlukan untuk bertukar pikiran dan informasi soal kondisi kota Solok saat ini.
“Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gangguan Kamtibmas, kami sebagai institusi Polri tentu perlu menyerap masukan dari semua unsur, termasuk Niniak Mamak dan Bundo Kanduang mengenai wilayah Kota Solok,” sebut Ferry Suwandi.
Pihaknya berharap, masyarakat dan tokoh yang ada di Kota Solok agar lebih bijak dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang. Jangan mudah terpengaruh dengan berbagai upaya pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memecah persatuan.
“Mari kita bijak dalam menerima setiap informasi, jangan latah untuk membagikan informasi yang belum tentu kebenarannya, terutama melalui media sosial. Jangan sampai, niat baik kita malah akhirnya harus berurusan dengan hukum,” tegasnya. (vko)