Menurut wako, pascagempa gempa pemko terus memotivasi masyarakat untuk berusaha. Akan tetapi belakangan ini, ada beberapa pengusaha meninggalkan kota. Karena mereka kondisi perekonomian di kota ini mulai kurang tidak kondusif. Namun, wako mengaku tidak mengetahui apa yang menyebabkan pelaku usaha itu tidak nyaman. Diharapkan UNP melakukan survei kenapa ini terjadi.
Saat ini pemko telah membentuk Komite Ekonomi Kreatif sebagai wadah perkembangan ekonomi kreatif di Kota Padang. Dalam hal ini juga melakukan kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).
Kemudian, pendapatan perkapita di Padang mencapai Rp62 juta pertahun dengan belanja mencapai Rp14 juta pertahun. Sehingga warga bisa melakukan saving atau menabung.
Staf Ahli Menaker Bidang Ekonomi dan SDM Drs Haris Wahyudi mengatakan, ini merupakan kegiatan yang pertama dilaksanakan di daerah, di mana Job Fair dikolaborasikan dengan Talent Festival.
“Di era digital ini masyarakat terutama pencari kerja untuk responsif, karena dampak digital otomatis memengaruhi dunia kerja. Sehingga tantangan dunia kerja ke depan juga ikut terpengaruh. Maka dituntut mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah dan yang lulus untuk responsif, kreatif dan inovatif menjawab tantangan dunia kerja ini,” ujar Haris.
Katanya, era digital berdampak terhadap prodi di perguruan tinggi, sehingga prodi yang tidak sinkron dengan dunia kerja terancam ditutup. Juga dikolaborasikan dunia pendidikan dengan dunia kerja, dengan melakukan pemagangan dan praktek kerja dengan dunia industri lainnya.
Selain itu dituntut mahasiswa untuk pintar msnafaatkan handphone pintar untuk memudahkan dalam belajar dan mengakses dunia kerja, maupun menguasai bahasa asing. Tentu, dalam bersaing di dunia kerja dibutuhkan penguasaan bahasa asing yang baik.
“Sehingga mudah mendapatkannya dunia kerja dan akses dengan pusat tenaga kerja. Saat ini lebih kurang 136 juta tenaga kerja yang tengah mencari kerja, sebagian dri ratusan juta itu masih mengantongi latar belakang pendidikan SMP dan SMA,” pungkasnya. (boy)