PAYAKUMBUH, METRO – Meski hujan deras beberapa hari terakhir turun di wilayah Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota), namun tidak membuat kabut asap hilang begitu saja. Buktinya, Selasa (15/10), kabut asap berbau sekam terbakar tampak makin tebal menyelimuti wilayah Luak Limo Puluah.
Masyarakat Luak Limo Puluah, terus bertanya-tanya dimana asal api kebakaran hutan dan lahan sehingga asapnya sampai dibawa angin kekota Payakumbuh. Ada yang menyebut, dari Riau, ada juga yang mengatakan Jambi dan Sumut. Mengingat ketebalan kabut asap sudah mengganggu jarak pandang terutama bagi pengendera kenderaan di jalan raya.
“Iya bang, ini asap kembali tebal. Jelas sudah mengganggu jarak pandang bang. Semakin sore kondisinya Makin tebal bang. Ya, harapannya asap segera berakhir agar kita bisa beraktivitas dengan sehat diruang terbuka bang,” ucap Rio, salah seorang pengguna jalan di Payakumbuh, Selasa (15/10).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol, saat ditanya asal api dan daerah yang terbakar menyebut bahwa tidak ada kebakaran hutan dan lahan di Limapuluh Kota. Dikatakannya, asap masih berasal dari Riau akibat api masih membakar gambut. “Api masih membakar gambut di Riau,” sebut Rahmadinol sigap saat ditanya Wartawan
Sekentara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Bakhrizal menghimbau warga Payakumbuh kembali untuk menggunakan masker apabila keluar rumah dan diminta untuk lebih meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan keluarga, selain itu warga juga diminta untuk memanfaatkan layanan kesehatan di Puskesmas di wilayahnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Perbanyak mengkonsumsi air putih dan mengurangi aktifitas anak di luar rumah pada siang hari, perhatikan anak agar mendapatkan asupan buah segar dikarenakan kondisi udara yang sudah tidak kondusif kembali akibat adanya kabut asap ini,” kata Bakhrizal, Selasa (15/10). Hal ini sudah disampaikan juga dalam surat Edaran Walikota 451/241/Kesra-2019 pada 22 September 2019 lalu.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Agustion saat dihubungi melalui selulernya Selasa (15/10) pagi mengatakan terkait untuk siswa sekolah, pihak dinas menunggu hasil indeks pengukuran kualitas udara dari Dinas Lingkungan Hidup, apabila sudah diukur nanti maka akan dilaksanakan rapat bersama OPD terkait.
“Bila kondisi udara memang nanti sesuai hasil pengukuran tidak kondusif untuk anak-anak didik kita, akan ada kemungkinan siswa sekolah kembali kita liburkan selama beberapa hari, untuk saat ini kita masih menunggu,” kata Agustion. (us)