DHARMASRAYA, METRO – Masyarakat Dharmasraya mulai resah dan gerah dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah SPBU yang ada di ranah cati nan tigo. Hal ini diperparah lagi setelah adanya dugaan penjualan premium dan solar menggunakan jerigen ke provinsi tetangga (Jambi).
Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai sulit didapatkan di beberapa SPBU Dharmasraya. Premium dan solar di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terlihat habis. “Setiap ditanya premium, selalu saja habis jawabannya pak,” ujar Mandra (48) saat ditemui POSMETRO di SPBU Sikabau.
Mandra menambahkan, ia terpaksalah membeli minyak morornya di eceran yang ada di pinggir jalan. “Terpaksa beli enceran pak, padahal untuk ke ladang biasanya cuma Rp 20 ribu, namun beli di eceran jadi Rp30 ribu pak,” jelasnya dengan nada kesal
Pantauan POSMETRO di lapangan, panjangnya antrian truck dan sepeda motor untuk mendapatkan minyak bersubsidi mulai terlihat setelah pukul 18.00 wib hingga pukul 01.00 wib dini hari
Bahkan puluhan truk roda 10 terlihat menjamur memenuhi parkiran hingga ke bibir jalan lintas sumatra kenagarian Sikabau Kecamatan Pulau Punjuang dalam satu minggu terakhir.
“Stok Premium dan solar memang dikurangi jatahnya untuk semua SPBU yang ada di Sumbar. Ujar Adi petugas SPBU di Sikabau kepada POSMETRO Senin (14/10)
Katanya, saat ini pihaknya hanya mendapatkan separoh dari jatah yang diperoleh sebelumnya. “Saat hanya 16 (ton) yang masuk, biasanya kita dapat 32 ton terkadang 24 ton,” jelasnya
Saat disinggung terkait informasi yang beredar tentang pengisisan BBM bersubsidi menggunakan jerigen dan di bawa ke provinsi lain, Adi membantah isu tersebut.
“Tidak benar, kelangkaan ini disebabkan oleh kuota dibatasi oleh pertamina untuk semua SPBU di Sumbar. Namun untuk pertamax, pertalite, dan dexlite masih aman,” ujarnya
Adi menambahkan, untuk pengisian menggunakan jerigen yang ada izin dari nagari masih dibolehkan. “Memang ada yang mengisi dengan jerigen, tapi bagi yang dapat izin dari nagari dan hanya 2 galon setiap motornya,” ujarnya
Terkait dengan panjangnya antrian truk mobil sambungnya, sudah diamankan dan dalam pengawasan pihak SPBU.
“Satpam dan petugas sudah mengawasi antrian agar tidak terjadi kemacetan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya,” jelas Adi.
Sebelumnya, beredar di facebook tentang adanya BBM dibagi ke provinsi lain. Hal ini dituliskan Nastam Radius dalam cuitannya di group DHARMASRAYA FACEBOOK COMMUNITY JILID III
“Dharmas raya oh dharmasraya,, saking baik nya pemimpin dan masyarakat nya,, Bbm pun di bagi ke provinsi tetangga,,” Tulis Nastam Radius pada Senin (14/10) sekira pukul 08.00 WIB.(g)