PADANG, METRO – Tiga hari turun ke daerah pemilihan (Dapil) Sumbar 1, Anggota DPR RI, Andre Rosiade menyempatkan diri mengunjungi perantau Minang yang menjadi korban tragedi Wamena, Jayawijaya, Papua di RSUP M Djamil Padang, Jumat (11/10) malam. Andre yang datang bersama istri, berdialog cukup lama dengan korban, Putri (30).
Diketahui, Putri merupakan korban kerusuhan yang lebih tepat disebut sebagai pembantaian di Wamena yang terakhir dipulangkan pada Kamis (10/10). Sekarang Putri melanjutkan perawatan RSUP M Jamil setelah suami dan anaknya diduga dibunuh di Wamena.
Andre bersama sang istri langsung menemui putri di kamar perawatannya. Melihat kondisi miris dan tergolong parah, Andre cukup terdiam. Betapa tidak, luka bakar dan anak panahlah yang bersarang pada wanita asal Pesisir Selatan (Pessel) itu. Namun sekarang sudah berinsut sembuh.
“Saya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Sumbar 1 bersama istri kembali mengunjungi ibu putrid. Salah seorang korban tragedi Wamena. Ibu Putri sebelumnya saya kunjungi di Jayapura saat dirawat di RS Yowari, kini sudah kembali ke Sumatera Barat dan menjalani perawatan di RSUP M Djamil, Kota Padang,” kata Andre yang juga ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Karena tahu perkembangan kesehatan Putri sejak dari Papua, Andre mengaku cukup senang dengan kondisi terakhirnya.
“Alhamdulillah, kondisi Ibu Putri sudah mulai membaik. Mari kita doakan saudara kita yang menjadi korban di Wamena bisa terus membaik dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Andre juga mengatakan rasa terima kasih pada teman teman Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua yang turut serta menolong para korban. Selain itu dia juga mengatakan terima kasihnya pada Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit yang terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Wamena.
Saat di Wamena pekan lalu, Andre Rosiade, meminta kepada pemerintah baik pusat dan daerah terus menjamin keamanan warga pendatang yang berada di Wamena, Papua. Andre mengunjungi Jayapura dan Wamena menemui korban kerusuhan Wamena, Sabtu (5/10) bersama DPP IKM.
“Kami juga berkunjung ke posko pengungsian warga Minang di Jalan Irian. Di posko itu kami bertemu dengan warga Minang. 80 persen dari ribuan warga minang tidak ingin dievakuasi, tetap ingin hidup dan melanjutkan usahanya di Wamena,” kata Andre.
Andre berharap adanya jaminan keamanan dari aparat.
“Memang sudah ada tambahan pasukan masuk ke wamena dan situasi sudah mulai kondusif, tetapi masih ada beberapa insiden di pinggiran kota,” imbuhnya.
Insiden yang dimaksud Andre, yakni tindak kekerasan dan penjarahan di Wamena oleh oknum yang tidak bertanggung jawab hingga membuat belasan ribu warga di Wamena dievakuasi.
“Saat saya berkunjung itu ada dua insiden. Pertama ada pembacokan terhadap warga pendatang yang terjadi jam 1 siang. Kedua ada penjarahan di Pasar Cibama. Menurut keterangan Komandan Lanud, Mayor Arif, per tanggal 5 oktober itu ada sekitar 17.000 masyarakat yang ingin keluar wamena. Saat saya berkunjung sudah 14 ribu dievakuasi,” papar Andre. (zek)
