JAKARTA, METRO – Jelang pelantikan Presiden 20 Oktober nantu, pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (11/10) cukup menghebohkan. Keduanya disebut membicarakan tiga hal penting. Salah satunya soal koalisi di pemerintahan.
“Baru saja saya ketemu dengan Bapak Prabowo Subianto. Tadi kami bicara banyak hal, terutama yang berkaitan dengan ekonomi,” kata Jokowi, didampingi Prabowo. Keduanya kompak mengenakan baju warna putih.
Menurut Jokowi, mereka membicarakan soal perekonomian global yang terus mengalami penurunan dan itu harus diantisipasi oleh Indonesia.
“Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik dan memerlukan persiapan-persiapan dalam rangka memayungi agar tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global,” ucap Jokowi.
Hal kedua yang mereka bahas adalah terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Jokowi bahkan menceritakan banyak hal kepada bekas rivalnya di Pilpres 2019 itu, mengenai alasan pindah ibu kota. “Alasannya ini, ini, ini. Saya sampaikan semuanya juga dengan Bapak Prabowo Subianto,” jelas suami Iriana itu.
Terakhir masalah politik. Jokowi dan Prabowo membicarakan soal koalisi di pemerintahan. Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengaku belum ada keputusan soal satu ini.
“Untuk urusan satu ini belum final, tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kami. Itu saya kira tiga hal yang tadi kami bicarakan,” tandas Jokowi.
Masuk Koalisi?
Pertemuan empat mata antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10), salah satunya membicarakan soal bergabungnya partai berlambang burung garuda merah itu dengan koalisi pendukung pemerintah.
Namun, pembicaraan tentang koalisi itu belum final.
“Untuk urusan satu itu belum final, tetapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kami,” ucap Jokowi.
Nah, lantas siapa nama-nama yang diusulkan oleh Partai Gerindra untuk masuk Kabinet Kerja Jilid II? Sebab, sebelumnya sempat beredar tiga tokoh, seperti Waketum Gerindra Fadli Zon, Edhy Prabowo, serta bekas cawapres Prabowo, Sandiaga Uno.
Menjawab pertanyaan itu, Jokowi kembali menyampaikan bahwa pembicaraan mereka belum final. Namun, dia berjanji akan mengumumkannya ke publik bila sudah ada finalisasinya. “Tadi sudah saya sampaikan, kan masih belum final. Kalau nanti sudah final, baru nanti kami sampaikan berdua lagi ya,” tandasnya.
Pertarungan Selesai
Prabowo mengatakan berbicara banyak hal dengan bekas rivalnya di Pilpres 2019 itu terkait banyak masalah. Yakni ekonomi, kondisi politik dan keamanan hingga pemindahan ibu kota negara.
Menurut Prabowo, dia juga menegaskan kembali bagaimana sikap partainya mengutamakan kepentingan besar, yakni urusan bangsa dan negara.
“Kita bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu,” ucap Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini juga meyakinkan bahwa Gerindra akan memberikan gagasan optimitis untuk membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan memberi gagasan yang optimis. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit. Kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat,” tegasnya. (fat/jpnn)















