Padahal, jika dikalkulasikan dengan jumlah undangan yang disebar oleh panitia, tentu sangat tidak sepadan. Jika tamu yang hadir itu datang sesuai jumlah undangan yang disebar sebanyak 40 undangan per kabupaten/kota yang dilantik, maka jumlah yang hadir tidak akan sebanyak ini.
“Undangan yang disebar masing-masing daerah tidak berubah, hanya 40. Tapi kita tentu tidak bisa benar-benar membatasi,” sebut Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Provinsi Sumbar, Mardi di lokasi acara, Rabu (17/2).
Menurutnya, undangan yang bisa dibatasi hanya yang masuk ruangan pelantikan, sebanyak 23 orang masing-masing daerah. Meski demikian, ia menilai membludaknya tamu bisa dimaklumi. Karena pelantikan serentak seperti yang dilakukan saat ini merupakan yang pertama kali dilakukan. “Ini sejarah. Harus dimaklumi juga,” katanya.
Sementara itu, salah seorang staf humas Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Hendri Gunawan mengakui, tamu yang datang dari daerahnya jauh lebih banyak dari jumlah undangan. “Ini inisiatif masing-masing saja,” tuturnya.
Sementara, Yudi (29), salah seorang tamu dari Pasaman yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, dari Pasaman ada sebanyak 100 lebih rombongan kendaraan yang datang. Tujuannya, untuk menghadiri pelantikan sekaligus syukuran di rumah pribadi kepala daerah yang dilantik. “Iya, kita banyak dari Pasaman kemarin. Ada dari pendukung kepala daerah ini, ada juga dari keluarga, dan PNS Pasaman,” jelasnya. (**)