PADANG, METRO – Bahaya narkoba dewasa ini cenderung meningkat terutama kepada generasi muda atau milenial. Khususnya di kalangan pelajar sebagai generasi yang cerdas dan tangguh penerus bangsa.
Masa depan bangsa ini sangatlah ditentukan oleh para generasi mudanya. Ini yang menjadi faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa juga mempertahankan kedaulatan bangsa.
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa, akan tetapi faktanya membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa. Maka dari itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Padang melakukan sosialisasi dengan sasaran pelajar di Kota Padang dengan tema sadar bahaya narkoba bersama BRI di Hotel Mercure, Rabu (9/10).
Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 50 pelajar dan 50 guru utusan dari SMA se- Kota Padang sebagai agen penyadaran bahaya narkoba untuk rekan-rekannya nanti yang berada di sekolah. Acara tersebut juga dihadiri dari berbagai instansi terkait, Pemerintah, kepolisian dan sebagainya.
Komisaris Utama BRI, Andrinof Chaniago memaparkan bahwa tujuan dari kegiatan ini ialah bagaimana para pelajar di Kota Padang maupun ruang lingkup Sumatera Barat tahu, bagaimana bahaya narkoba itu sebenarnya.
“Ini adalah gerakan sadar bahaya narkoba, sudah masuk dalam tahap gerakan nasional. Ini adalah ancaman bagi kita secara nasional, pelajar kita itu kurang lebih ada sebanyak 1,5 juta yang terkena narkoba,” katanya.
“Ini adek-adek osis dari utusan SMA yang hadir, saya sangat berharap, kalian yang datang ke sini bisa menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing, adek-adek punya tanggung jawab sosial kepada teman-temannya,” sambungnya.
Ia juga mengatakan, bahwa narkoba itu adalah obat yang hanya memberikan kenikmatan sesaat, namun sangat membahayakan bagi kesehatan untuk jangka waktu kedepan.
“Narkoba hanya memberikan kenikmatan sesaat, setelahnya berdampak harus ditebus dengan kerugian yang sangat besar bagi diri sendiri, ini tantangan bagi adek-adek di sekolah agar selalu mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak menggunakan sekalipun narkoba tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, sadar akan bahaya narkoba ini harus dikerjakan bersama-sama segala unsur dalam bangsa ini, harus banyak yang ikut serta, dan lakukan pendekatan. Seperti pendekatan edukasi, melalui ajaran agama, bahwa ini haram, ini adalah temannya setan, mengantar ke neraka, dan masih banyak hal yang merugi.
Ia pun berharap ke depannya, bagi para pelajar SMA ataupun diluar ruang lingkup SMA yang belum pernah menyentuh narkoba, jangan pernah sesekali menyentuhnya.
“Diharapkan ke depannya adek-adek tidak terperosok perangkat narkoba ini, mari bersama-sama kita memerangi bahaya narkoba ini,” pintanya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Sumbar Adib Alfikri yang juga berkesempatan hadir dalam kegiatan Sadar bahaya narkoba bersama BRI berharap kegiatan ini berkesinambungan.
“Saya harap ini akan lagi untik tahun depannya, dan juga saya harapkan juga bisa lakukan sosialisasi ini ke kabupaten dan kota yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Ia sebagai pemerintahaan mendukung kegiatan sadar bahaya narkoba bersama BRI.
“Kami dalam bidang pemerintahan mendukung abis kegiatan ini, dan saya harap BRI semakin jaya dan sukses kedepannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Sumbar Khasril Arifin juga mengatakan bahwa saat ini negara ini darurat narkoba dan juga darurat korupsi. “Narkoba sudah merajalela kemana-mana, dan Sumbar sendiri sudah masuk dalam kalur merah,” katanya.
Ia juga turut mengapresiasikan kegiatan dari BRI ini, karena ini bagian dari pencegahan pengguna narkoba. Kegiatan ini bentuk dari pencegahan.
“Kalau program pencegahan ini jalan dan konsisten ditahun berikutnya, saya rasa narkoba akan sedikit diminati lagi oleh para pelajar, tetapi kalau setengah-setengah pesannya tidak sampai, kita harus gencar mensosialisasikan ini,” pungkasnya.
Ia mengatakan bahwa ada 6juta penduduk Indonesia terkena bahaya narkoba, dan 1.5juta di dalamnya adalah kalangan pelajar.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menyadarkan diri bagi pelajar-pelajar yang ada di Indonesia, terkhusus untuk wilayah Sumbar, dan untuk BRI kami doakan ini akan menjadi ladang amal bagi kita semua,” tutupnya. (heu)