PADANG, METRO – Masalah energi baru terbarukan (EBT) sudah menjadi isu dunia, di saat kekhawatiran terhadap energi yang berasal dari fosil semakin habis. EBT merupakan pilihan energi masa depan. Di mana energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan secara alami, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pascaperesmian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbahan baku bambu di Kabupaten Kepulauan Mentawai oleh Menteri Bappenas/PPN Bambang Brojonegoro tempo hari, telah membuka mata semua pihak akan EBT. Ternyata dari bambu bisa menghasilkan listrik untuk dimanfaatkan masyarakat banyak.
Karena itu, Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumbar bekerja sama dengan Komunitas Pemerhati Sumbar (Kapas) mencoba mengagas sebuah diskusi dengan tema “Sumbar dan Energi Baru Terbarukan”, agar EBT bisa menjadi alternatif energi di Sumbar. Sebenarnya bukan saja bambu, limbah sawit, sekam padi pun bisa dijadikan bahan baku.
Menurut Koordinator Acara, Almudazir, di diskusi tersebut mengundang narasumber yang berkompeten, mewakili birokrat, akademisi, praktisi dan PLN yang akan menampung listrik yang telah dihasilkan dan membuat jaringan ke rumah-rumah masyarakat.
Diantara narasumber itu, lanjut Pemred mimbarsumbar.id itu, Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait yang akan mengungkapkan kisahnya yang menginisiasi PLTBm berbahan baku bambu di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kemudian, juga ada Dekan Fakultas Teknik Unand Insannul Kamil, Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh, dan GM PLN Unit Wilayah Sumbar Bambang Dwiyanto.
“Walaupun temanya agak berat, tetapi diskusi kita buat ala kafe, serius tapi santai,” ujar Almudazir.
Ia menjelaskan, pelaksanaan diskusi akan dilaksanakan Rabu (9/10) mulai pukul 13.00 WIB. Lokasi diskusi di di Cafe Kupi Batigo Jalan KH Ahmad Dahlan No. 9 Padang Baru Padang, di depan Masjid Raya Sumbar.
Di samping puluhan wartawan, baik cetak, elektronik dan online, peserta diskusi juga diundang para mahasiswa yang berlatar belakang kelistrikan, atau elektro.
“Undangan untuk para mahasiswa sudah diberikan ke kampus mereka, diantaranya Unand, UNP, UBH, Unes, ITP dan Politeknik Negeri Padang,” tukuknya.
Sementara itu, Ketua IWO Sumbar, Khadafi Azwar menambahkan, diskusi yang merupakan konstribusi wartawan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat Sumbar itu, semoga bisa berjalan dengan sukses.
“EBT bisa dibuat lebih banyak di Sumbar dengan investasi pihak swasta yang peduli dengan pembangunan kelistrikan di daerah-daerah yang belum teraliri,” ucap Khadafi.
Ditambahkan Ketua Komunitas Pemerhati Sumbar (Kapas), Isa Kurniawan, dimulai dari Mentawai, semoga diskusi ini menjadi inspirasi bagi para pengusaha untuk berinvestasi di bidang ini. Begitu juga dengan kabupaten kota lain di Sumbar dan Indonesia umumnya.
“Energi ini selain ramah lingkungan, juga bahan bakunya sangat banyak sehingga bisa berkesinambungan,” ucap Isa, pemred forumsumbar.com. (fan)