PADANG, METRO – Tim PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat (Sumbar) kunjungi workshop batik di Padang. Dalam kesempatan itu, PLN Sumbar juga menyalurkan bantuan berupa canting listrik dan kompor induksi kepada perajin batik.
“Pemberian canting elektrik ini sebagai wujud apresiasi dan kepedulian PLN UIW Sumbar terhadap keberadaan pengrajin tradisional sekaligus untuk memperkenalkan shifting electricity lifestyle. Dengan canting elektrik dan kompor induksi, diharapkan pengrajin akan lebih terbantu saat proses membatik. Karena selain lebih praktis dan bersih, keamanan dan kenyamanan pembatik akan lebih terjaga, karena tentunya risiko terkena lilin panas juga akan berkurang,” ujar General Manajer PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto.
Ia mengatakan batik sudah menjadi identitas Nasional Bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke, pemakaian batik sudah menjadi hal yang lazim. Bertepatan di Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019 ini, PT PLN UIW Sumbar pun turut berpartisipasi dalam memeriahkannya. PLN UIW Sumbar juga mewajibkan penggunaan batik untuk seluruh pegawai dihari ini.
Selain untuk lebih memasyarakatkan Shifting Electricity Lifestyle, pemberian canting elektrik dan kompor induksi kepada para pengrajin batik juga merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi PLN UIW Sumbar terhadap kerajinan batik Tanah Liek sebagai kearifan lokal Ranah Minang.
Sementara, pemilik workshop batik, Fitri, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan PLN UIW Sumbar.
“Semoga dengan pemberian canting elektrik dan kompor induksi, proses membatik bisa lebih cepat selesai, karena selama ini untuk membatik satu kain membutuhkan waktu kurang lebih dua hari. Selain itu penggunaan kompor dengan minyak tanah juga mengharuskan kami menyediakan bahan bakar minyak tanah lebih dari dua liter setiap harinya. Dengan kompor induksi ini, tinggal colok saja sudah bisa langsung digunakan, tidak perlu repot beli minyak,” ujarnya.
Kegiatan yang dipusatkan di workshop batik tanah liek di daerah Marapalam Padang ini, dihadiri langsung oleh General Manager, Bambang Dwiyanto dan jajaran Management PLN UIW Sumbar.
General Manager beserta jajaran Management pun terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar proses untuk menghasilkan kain batik, tidak lupa mencoba untuk membatik dengan menggunakan canting tradisional.
“ Ternyata susah juga, apalagi harus hati-hati, kalau tidak bisa terkena lilin panas” ungkap Bambang saat mencoba menuangkan lilin di atas kain yang sudah digambar pola batik.
Kegiatan pembagian canting elektrik ini juga dilaksanakan di beberapa tempat di unit kerja PLN UIW Sumbar, dengan harapan semakin banyak pengrajin yang mulai beralih ke canting elektrik karena lebih bersih, praktis dan tentunya lebih nyaman. (ade)