Ironisnya, meski sudah dipasang garis polisi tanda bahaya, tetap saja banyak kenderaan yang masuk dalam bekas jalan terban itu. Lebih ironisnya, meski berstatus jalan negara penghubung dua provinsi tetangga, namun sudah dua bulan ambruk tetap belum mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui instansi terkait.
”Memang belum diperbaiki sampai sekarang. Sehingga jalan itu hanya bisa dilalui satu arah, sehingga membuat salah satu kendaraan harus bergantian jika lewat, dan bila malam kelam. Penerangan tidak ada sehingga membuat pengendera harus ekstra hati-hati lagi,” pinta Andri Yasmen.
Seperti diketahui laju kendaraan truk warna merah tanpa muatan dengan nomor polisi BA 8291 AD dari arah Pekanbaru, Riau menuju Kota Padang, sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (5/1) lalu, terhenti akibat juga terperosok masuk dalam jurang jalan terban itu.
Meski berhasil diangkat keluar bersama-sama dengan masyarakat Kotoalam, dibantu Kapolsek Pangkalan, tetap saja mobil mengalami kerusakan dan kerugian. Namun, harapan masyarakat Kotoalam agar jalan yang terban bisa diperbaiki secepatnya untuk meminimalisir korban jiwa berjatuhan, tetap belum direspon pemerintah. (us)