SOLOK, METRO – Kabut asap perlahan mulai menghilang setelah hujan mengguyur bumi bareh Solok dalam dua hari terakhir. Para pelajar mulai dari PAUD, TK, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diminta kembali menjalankan aktivitas belajar di sekolah seperti hari biasa, setelah diliburkan sejak Senin 23 September dan masuk kembali hari Kamis 26 September 2019.
Kepala SD Negeri 11 Jawi-Jawi Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Elsa Ridarti menyebutkan, sebelumnya seluruh siswa di SDN 11 diliburkan karena himbauan dari Dinas Pendidikan Solok. Sebab kalau siswa tidak libur, dicemaskan akan banyak yang terkena penyakit ISPA. “Alhamdulillah hari ini kabut asap sudah mulai menipis dan jarak pandang juga sudah lebih dari 5 kilometer, “ sebut Elsa Ridarti.
Hal yang sama juga disampaikan Kepsek SMPN 2 Kecamatan X Koto Diatas, Suardi S Pd mulai hari Kamis ini siswa sekolah kembali beraktivitas setelah diliburkan selana tiga hari.
“ Mudah-mudahan kabut asap tidak lagi ada dan semua aktivitas sekolah bisa berjalan kembali seperti biasa, “ ucap Suardi.
Sebelumnya Bupati Solok, melalui Kadis Pendidikan, mengeluarkan edaran dan kebijakan agar para siswa diliburkan dan masuk sekolah kembali pada Kamis (26/9) ini. Hal itu karena kualitas udara di Bumi Bareh Solok termasuk kategori kurang baik.
”Namun karena kondisi cuaca sudah mulai membaik, maka aktivitas belajar mengajar kita mulai hari jembali di sekolah-sekolah,” ujar
Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Solok, Zulkisar mengaku, sudah mengirim surat ke seluruh sekolah. Mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP di Kabupaten Dolok. Sehingga proses belajar mengajar kembali normal sejak Kamis.Namun meski udara sudah mulsi sehat, Zulkisar tetap menghimbau agar para pelajar dan guru menggunakan masker saat ke sekolah. Sebab, potensi asap bisa saja kembali mengingat kebakaran lahan masih terjadi di Riau dan Jambi atau daerah lain di Sumatera.
“Kita mengimbau agar guru dan para peserta didik nantinya diharapkan harus tetap menggunakan masker. Karena kalau kita lihat cuaca masih berselimut asap tipis,” terang Zulkusar.
Ia menyebutkan bahwa keputusan ini masih bersifat tentatif. Keputusan libur bisa dikeluarkan kembali jika kabut asap kembali datang.Sebelumnya kabut asap sudah melebar ke Sumbar sejak Tiga Minggu terakhir. Salah satunya terlihat ketika jarak pandang masyarakat Kabupaten Solok tergaduh oleh kepulan asap yang diduga berasal dari daerah Riau atau Jambi akibat karhutla.Wakil Ketua DPRD kabupaten Solok,
Lucki Efendi menyebutkan, DPRD Solok akan berupaya agar bisa selalu sinergi bersama Pemkab Solok untuk mensiasati atau meminimalisirkan bencana kabut asap ini. Salah satunta adalah dengan berupaya membagikan masker ke masyarakat sebagai bentuk upaya peduli DPRD sebagai wakil rakyat.”Semoga pemerintah Indonesia, TNI dan Polri mampu mengatasi masalah kabut asap ini secepatnya. Sebab, bencana ini dikhawatirkan makin meluas tentunya akan merugikan masyarakat,” ujar Lucki. (*/vko)