PADANG, METRO – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumbar, menyalurkan beasiswa kepada 300 mahasiswa di enam perguruan tinggi di wilayah Sumbar. Pemberian beasiswa reguler tersebut sebagai kontribusi nyata Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk perguruan tinggi, yang mana setiap mahasiswa akan mendapatkan Rp1 juta setiap bulannya yang diterima per semester.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama Armyntos mengatakan, mahasiswa penerima beasiswa berasal dari perguruan tinggi yaitu Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, UIN Imam Bonjol, dan Universitas Dharmasraya Indonesia, Universitas Bung Hatta, dan IAIN Batusangkar.
“Masing-masing perguruan tinggi 50 mahasiswa yang berhak menerima beasiswa. Satu orangnya Rp1 juta tiap bulan. Beasiswa di Sumbar termasuk cukup banyak perguruan tinggi yang mendapatkannya. Melalui pemberian beasiswa ini, kami berharap Bank Indonesia dapat menjadi lembaga yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk perguruan tinggi di Sumbar,” ujar Wahyu saat Perjanjian Kerja Sama, Penyerahan Simbolis, dan Sosialisasi, Program Beasiswa Bank Indonesia, di Aula Anggun Nan Tongga, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumbar, Rabu (25/9).
Selain itu, Wahyu menjelaskan, mahasiswa penerima beasiswa program Bank Indonesia dimasukan ke komunitas Gen-BI (Generasi Baru Indonesia). Di dalam komunitas ini, mereka akan mendapatkan pogram pembinaan Gen-BI meliputi program pengembangan karakter, kepemimpinan (leadership) dan kompetensi individu untuk mewujudkan generasi muda unggul dan berdaya saing.
“Di sinilah mereka memperoleh tambahan keterampilan wawasan, kepemimpinan, kematangan wawasan tentunya. Mereka juga dibekali untuk lebih siap menghadapi masa depan yang lebih baik. Kami siapkan menjadi pemimpin, sehingga mereka saat selesai kuliah sudah memiliki soft skills yang lebih baik, untuk bekerja biasanya lebih mudah karena komunikasi lebih baik, percaya diri lebih baik, komunkasi lebih baik, mereka lebih siap,” ungkapnya.
Menurut Wahyu, ada dua kriteria penerima beasiswa program Bank Indonesia. Pertama adalah mahasiswa yang berprestasi, dan memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 3. Kedua, mahasiswa yang ekonomi keluarganya tidak mampu. Setelah memenuhi kriteria tersebut, nantinya akan diseleksi oleh perguruan tinggi masing-masing.
“Dari hasil seleksi kampus, setelah itu kita lakukan wawancara terakhir. Perguruan tinggi yang berhak mendapatkannya adalah perguruan tinggi yang memang memenuhi kriteria, yang kita harapkan akreditasinya,” ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan beasiswa yang diberikan merupanan program Bank Indonesia yang pertama kali diberlakukan sejak 2011. Sementara saat ini, jumlah mahasiswa yang menerima memang sebanyak 50 orang setiap perguruan tinggi. Itu merupakan aturan secara nasional. Namun, secara nasional beasiswa ini telah diberikan kepada 136 perguruan tinggi di Indonesia. Mahasiswa penerimanya sekitar 22.500 orang.
“Tapi, ada dua sebetulnya (beasiswa). Ada yang beasiswa reguler dan unggulan. Unggulan (beasiswa) itu sementara tidak ada ditempat kita, mereka menerima Rp 1,5 juta perbulan. Ini beasiswa reguler. Permintaan dari perguruan tinggi untuk menambah jumlah penerima menjadi informasi untuk kantor pusat kami,” jelasnya.
Wahyu menuturkan, kualitas generasi muda dapat menjadi faktor penentu bagi peradaban, kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang terdidik, berilmu pengetahuan dan berkualitas akan menjadi modal strategis dalam menentukan suksesnya pembangunan bangsa dan negara di masa depan.
“Dalam kaitan ini, pendidikan nasional merupakan bagian penting dari pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban sumber daya manusia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya. (rgr)