KURANJI, METRO – Sejak dua minggu belakangan gas 3 Kg langka. Masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga menjerit karena mereka susah memasak. “Sudah bakaliliang ambo mancari gas 3 kg, dak ado urang manjua,” sebut Iyan (45), salah seorang warga Kuranji kepada koran ini.
Ia beharap pemerintah segera menambah kuota gas LPG. Kareba saat ini ada masyarakat hampir tak bisa memasak makanan karena tak ada gas LPG. Saat ini, gas yang dijual adalah gas dengan tabung berwarba pink dengan harga mencapai ratusan ribu per tabungnya.
“Lah makin marasai masyarakaik ketek ko. Gas untuk mamasak sajo dak ado urang manjua lai. Tiok batanyo kakadai, jawabannyo kosong taruih,” sebut Iyan.
Warga lainnya, Dewi (35) mengatakan, kesulitan mendapatkan gas ini sudah dirasakan dirinya sejak dia minggu lalu. Sekitar dua minggu lalu dia membeli gas LPG isi ulang seharga Rp23 ribu per tabungnya. Sekarang gasnya sama sekali tidak ada yang menjual.
“Dengan apa kami mau memasak lagi. Kalau gas saja tak ada orang yang jual,” tegasnya. Ia berharap aparat terkait segera bertindak, sebelum teriakan warga semakin keras.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal mengakui gas memang langka. Tapi tidak di semua titik di Kota Padang. Kelangkaan disebabkan karena gas dibeli oleh orang-orang yang mampu yang tak pantas. Akibatnya stok yang telah dijatah menjadi berkurang.
Solusinya, sebut Endrizal, akan dilakukan pengawasan agar pendistribusian gas LPG 3 kg benar-benar sampai pada orang yang tepat. Di sisi lain, kota Padang tidak bisa meminta menambahan kuota. Karena semuanya sudah diatur sesuai dengan jatah per tahun. “Jatahnya telah ada. Jadi tak bisa diminta dalam waktu cepat,” sebut Endrizal. (tin)