PARIAMAN, METRO – Meningkat tebalnya kabut asap kiriman menyelimuti Kota Pariaman, pemerintah kota mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas prose belajar mengajar (PBM) di sekolah untuk beberapa hari kedepannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman, Indra Sakti mengatakan, kebijakan tersebut diambil berdasarkan informasi dari BMKG Bukit Kototabang, bahwa hasil rekaman keadaan udara sudah mencapai level berbahaya, yakni mencapai angka 458 pada Senin (23/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Angka ini meningkat tajam jika dibandingkan pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama sekitar 253.
“Karena menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa saat ini arah angin menuju Sumbar. Sehingga kabut asap dari Riau dan Jambi, semakin tebal di Kota Pariaman,” ujar Indra.
Kata Indra, hal ini diperkirakan akan terus meningkat, makanya Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, untuk sementara waktu meliburkan aktifitas belajar mengajar di sekolah.
“Aktivitas belajar mengajar ini kami liburkan mulai dari tanggal 23 hingga 26 September 2019, yaitu untuk tingkat PAUD/TK hingga SMA/SMK.
Nanti setelah itu, kita lihat perkembangan keadaan udara di Kota Pariaman. Jika masih berbahaya akan kita perpanjang masa libur ini,” ucap Indra.
Ia menyebutkan, selain meliburkan aktifitas belajar mengajar, pihaknya juga menghimbau agar masyarakat mengurangi aktifitas di luar rumah, tidak melakukan pembakaran, seperti jerami dan sampah. (z)