PAYAKLUMBUH – Setelah kepala sekolah serta pejabat eseleon III menjalani tes urine seperti yang diperintahkan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi , Rabu (18/9) giliran STTP Payakumbuh serius menyikapi ajakan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi itu. Buktinya, kemarin, Ketua STTP Payakumbuh Dr Astuti Masdar ST, MT. melakukan MoU dengan BNNK Payaklumbuh. Setelah melakukan MoU, STTP bekerjsama dengan BNNK bahkan melakukan pemeriksaan urien sebanyak 58 orang mahasiswa baru.
“Alhamdulillah, hingga saat ini mahasiswa berish dari barang haram itu. Namun kita masih menunggu hasil yang kongrit ,” ujar Astuti Masdar ST.MT kepada POSMETRO.
Dikatakan Astuti Masdar bahwa apa yang diharapkan Wali Kota Payakumbuh tersebut dengan lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal,. maka generasi muda harus terbebas dari narkoba. Untuk itu STTP menyikapi dengan serius dengan melakukan MoU dengan BNNK Payakumbuh. BNKK Payakumbuh dengan Kepala BNNK AKBP Sarminal SH MH menyambut baik.
Sinergi STTP Payakambuh dan BNNK Payakumhuh adalah sebuah kemajuan besar untuk berish narkoba di kampus dan dunia pendidikan. Hal itu sangat penting dilakukan, sebab mahasiswa tersebut ke depan sebagai calon-calon pemimpin bangsa dan negara.
Sebagai seorang pemimpin, menurut Astuti Masda, tentunya harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak mengalami masalah ketergantungan terhadap narkoba.
“Bagaimana seorang pemimpin dapat sukses dalam menjalankan tugasnya, kalau dia narkoba dan selalu memakai narkoba yang dilarang pemerintah,” ujar Astuti Masda.
Sementara itu Wali Kota Riza Falepi mengatakan sebagai bentuk komitmen Pemko Payakumbuh dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) serta mendukung P4GN.
“Bersama BNN kita wujudkan pemerintahan yang bersih, masyuarakat dan generasi muda yang sehat bebass narkoba,”: tandas Riza Falepi.
Kepala BNNK Payakumbuh AKBP Sarminal SH MH kepada POSMETRO mengakatakan, narkoba merupakan silent killer atau pembunuh tak terlihat karena tidak mudah mendeteksi para penyalahguna tetapi membunuh banyak orang.
Untuk itu para akademisi harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Para mahasiswa diimbau untuk saling menjaga dengan teman-temannya, begitu pula dengan para dosen yang harus lebih memperhatikan para mahasiswa serta rekan-rekannya untuk dapat cepat mengetahui apabila ada yang terkena narkoba, sehingga segera tertangani dan mampu menciptakan kampus yang bersih dari narkoba.
Apalagi saat ini, Wako Payakumbuh Riza Falepi saat ini sudah memerintahkan bebas narkoba. Dengan program bersih narkoba (bersinar), diantaranya program desa bersinar, kampus bersinar, sekolah bersinar, program wajib rehabilitasi untuk seluruh rumah sakit dan Puskesmas, dan dibentuknya Satgas anti narkoba di lingkungan masing-masing.
“Penyalahguna, pengedar, dan bandar itu berbeda, kita tidak bisa menyamaratakan, maka dibutuhkan strategi tersendiri untuk penanganannya,” jelas Sarminal.
Oleh sebab itu, kata Sarminal, program bersinar hadir di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan sehingga kebijakan supply dan demand dalam penanganan narkotika dapat berjalan seimbang.
“Adanya program bersinar ini diharapkan dapat menekan angka demand dengan melakukan pencegahan di seluruh lini yang melibatkan semua elemen masyarakat dan menekan angka supply melalui rehabilitasi yang saat ini telah melibatkan Puskesmas-Puskesmas,” sebuit Sarminal. Sebelumnya Ketua BNNK Payakumbuh AKBP Sarminal SH MH, membuka penggiat Antinarkoba masyarakat Payakuimbuh yang diikuti oleh 20 orang peserta dan Rabu (18/9) kegiatan itu langsung ditutup. (us)