BUKITTINGGI, METRO – Sempat jatuh pingsan lantaran mengetahui bangunan SDN 04 Garegeh tempat cucunya mengikuti ujian mid semester mengalami kebakaran, seorang kakek berumur 70 tahun yang sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, akhirnya meninggal dunia, Selasa (17/9). Sementara itu, empat bangunan di sekolah itu ludes terbakar.
Kasi Damkar Kota Bukittinggi, Eko Hernandes mengatakan empat bangunan sekolah yang terbakar terdiri dari ruangan kesenian, bank sampah, rumah dinas guru dan gudang sekolah.
Sementara itu, seorang warga bernama Julius dilaporkan meninggal dunia karena terkejut saat mengetahui sekolah terbakar dan cucunya sedang mengikuti ujian mid semester.
“Korban sempat berlari ke lokasi menjemput sang cucu dan setiba di lokasi sang kakek pingsan yang kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tidak tertolong,” kata Eko.
Eko menjelaskan api dapat dipadamkan satu jam kemudian dengan mengerahkan delapan unit mobil pemadam kebakaran yang terdiri dari enam unit dari Bukittinggi dan dua unit dari Agam. Beberapa informasi menyebutkan, api diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang ke tumpukan sampah di dekat lokasi.
“Kita dapat informasi dari saksi kemungkinan karena api dari puntung rokok. Apalagi yang terkena puntung rokok material mudah terbakar dan ditambah angin yang kencang, sehingga membuat api cepat membesar dan menyebar ke bangunan sekolah,” ungkap Eko.
Dari kejadian itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Irwandi yang langsung meninjau lokasi, mengarahkan dinas sosial untuk membantu proses relokasi barang dan perabotan yang tersisa milik Efendi (32), karena rumah dinas yang dihuninya terbakar.
“Kami turut berduka atas meninggalnya Bapak Julius, yang dikabarkan mengejar sang cucu saat kebakaran terjadi. Namun, takdir mengatakan lain. Kami juga turut prihatin atas kejadian kebakaran ini. Semuanya akan kita koordinasikan segera, termasuk relokasi Bapak Efendi. Kami terus mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada dengan bahaya kebakaran. Apalagi cuaca saat ini cukup kering dan mudah rentan dengan kebakaran,” ungkap Irwandi. (u)















