DHARMASRAYA, METRO – Kurang dari satu bulan lagi, pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati di Pilkada 2020 Kabupaten Dharmasraya bakal memasuki masa tahapan. Namun efek kemarau dan maraknya kebakaran tidak menjadikan suasana politik terasa “panas”.
Malahan sebaliknya para politisi dan tokoh terkesan “Dingin” menghadapi Pilkada 2020 Dharmasraya. Hal ini dibuktikan dengan hanya ada satu nama yang telah mendeklarasikan diri untuk maju pada pilkada 2020, yakni Ampera Dt Labuan Basa.
Selain itu, tidak ada satupun spanduk atau baliho para bakal calon Bupati Dharmasraya periode 2020-2024 yang terpasang di sepanjang jalan, semakin memberi sinyal bahwa pelaku politik terkesan “Kedinginan” menghadapi pilkada yang sudah di depan mata. Satu persatu sosok politisi muda dan tokoh Dharmasraya mulai menjadi bahan pembicaraan bagi masyarakat. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan teras disetiap sudut nagari. Hal ini terlihat hampir semua warung kopi (Lapau) yang ada, dijadikan sasaran empuk untuk “bertransaksi” isu-isu pilkada bagi para “pelaku” politik maupun masyarakat.
Angku Gaek (56) dan beberapa rekannya saat berbincang-bincang tentang Pilkada 2020 dengan awak media di Lapau Amak Pulau Punjung menyebutkan bahwa saat ini suasana Pilkada Dharmasraya terkesan jauh berbeda jika dibandingkan dengan pilkada sebelumnya.
“Para politikus saat ini banyak yang “Mancigin” (mengintip) saja, sambil menunggu waktu yang tepat untuk muncul,” ujar Angku Gaek yang diaminkan Jefri (34) sambil terkekeh.
Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada satupun baliho yang muncul, walaupun sudah ada nama-nama yang mengapung disetiap pembicaraan. Dan yang sering muncul tersebut adalah nama-nama anak muda yang dianggap layak untuk maju. Dari perbincangan tersebut beberapa sosok muda mulai mengapung untuk menjadi bakal calon (Balon) “Pemain” pada pertarungan Akbar di tahun 2020 nanti.
Sosok politisi dan tokoh ini diprediksi bakal menjadi petarung yang layak diperhitungkan dalam Pilkada 2020 mendatang. Nama-nama yang muncul layak diperhitungkan seperti Ampera Dt Labuan Basa, Zainal Efendi, Pandong Spendra, Yosrizal, Khairul Shaleh, Teddy Deska Putra, dan Adi Gunawan. Mereka merupakan sejumlah politisi dan tokoh muda yang berasal dari latar belakang berbeda-beda.
Pertama ada Ampera Dt Labuan Basa, merupakan mantan wakil ketua DPRD Dharmasraya periode 2014-2019, dan pada periode 2019-2024, Ia kembali berhasil menuduki kursi DPRD Dharmasraya untuk periode kedua. Munculnya Ampera Dt Labuan Basa setelah di deklarasikan oleh Ketua Umum DPC Nasdem Dharmasraya, Hengki Purnanda saat menggelar syukuran dilantiknya Ampera Dt Labuan Basa sebagai anggota DPRD Dharmasraya di Muaro Mou beberapa waktu yang lalu.
Bahkan Ampera Dt Labuan Basa menyatakan siap untuk maju pada pilkada 2020 sebagai calon bupati, jika masyarakat Dharmasraya mendukungnya.
“Kita siap untuk maju pada pilkada 2020 nanti, kalau bisa nomor satu, mengapa harus nomor dua,” ujar anggota DPRD Dharmasraya yang akrab dipanggil Atuak tersebut.
Selanjutnya Zainal Efendi, selain tokoh muda dia juga akademisi, ia juga salah satu komisioner KPU Dharmasraya 2 periode yang berhasil menyukseskan gelaran alek demokrasi pada Pileg/pilpres 17 April 2019 lalu. Bahka namanya juga masuk daftar polingbyang dibuat oleh netizen di medsos.
Selain itu, nama Pandong Spendra juga muncul, seorang politisi, praktisi hukum, fasilitator disetiap even-even besar, dan sebagai Direktur Eksekutif Langgam Institut dianggap layak maju menjadi “Striker” dalam pilkada kali ini. “Karir cemerlangnya selama ini telah dibuktikan dengan terpilihnya Sutan Riska Tuanku Kerajaan sebagai bupati termuda se Indonesia dan ini telah menjadi rahasia umum dikalangan politisi maupun masyarakat Dharmasraya,” ujar Rohim (48) warga asal Sitiung
Ia menambahkan, tangan dingin Pandong yang telah banyak makan asam garam serta halang melintang di setiap Pilkada Dharmasraya, menjadikan praktisi hukum tersebut dielu-elukan untuk menjadi Bupati ataupun wakil bupati Dharmasraya periode 2020-2024. Selanjutnya ada mantan calon Bupati Dharmasraya tahun 2010-2015, Khairul Shaleh, tokoh dan pengusaha tersebut muncul ke permukaan setelah ia digadang-gadang sebagai calon terkuat dari arah selatan Dharmasraya.
Ada juga calon megister Teddy Deska Putra, yang merupakan Direktur PT X Dareh. Putra Mahkota dari pemilik PT X Dareh, H Zulfikar Atut digadang gadang akan maju pada pilkada 2020, hal ini mulai berhembus sejak bulan Mei yang lalu, dan cukup menyita perhatian masyarakat Dharmasraya. Bahkan masyarakat sempat heboh melihat baliho berukuran 5×3 meter di depan Kantor PT X Dareh. Walaupun berisi ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri, masyarakat dan politisi berasumsi Teddy memberikan sinyal positif untuk maju pada Pilkada 2020.
Kemudian Yosrizal, politisi asal Koto Besar tersebut dianggap sukses berdasarkan keberhasilannya menduduki kursi DPRD Dharmasraya selama dua periode. Bahkan, Ketua DPD PAN Dharmasraya tersebut juga berhasil menjadi peraih suara terbanyak dari dapil sumbar 6 melalui Partai Amanat Nasional (PAN), dan ia juga melenggang mulus menjadi anggota DPRD Provinsi periode 2019- 2024 pada pileg 17 April 2019 lalu.
Terakhir ada nama Adi Gunawan, salah satu tokoh pemekaran Dharmasraya tersebut juga mantan Bupati Dharmasraya periode 2010-2015. Ia dianggao sebagai politisi dan pengusaha yang handal. Hal ini dibuktikan dengan terpilihya ia menjadi wakil Ketua DPRD Dharmasraya periode 2019-2024. Majunya Ketua DPD Golkar Dharmasraya tersebut sebagai Calon Bupati Dharmasraya pada Pilkada 2020 sangat dinanti-nanti oleh 38.000 pemilihnya pada alek akbar 2015 lalu.
“Kami yakin politisi dan tokoh ini bakal memberikan warna dalam kontestasi demokrasi 2020 mendatang. Dari latar belakang dan profesi yang mereka miliki, menjadi magnet kuat dalam keterpilihan mereka pada Pilkada 2020 nanti,” ungkap Jefri Hidayat didampingi rekan- rekanya saat bincang- bincangnya bersama POSMETRO, Rabu (11/9).
Sementara itu, Zon Roslan, ninik mamak suku melayu berharap pada Pilkada 2020 mendatang pasangan calon bupati dan wakil bupati lebih dari dua pasang, agar gesekan keras politik bisa dihindari. Karena kalau hanya maju dua pasang, gesekan politik keras tidak bisa dihindari. “ Sejumlah politisi dan tokoh di atas memiliki potensi besar keterpilihan, karena mereka adalah orang- orang yang memang jadi perbincangan dikalangan masyarakat bawah,” katanya.
Ia mengaku, siapapun nantinya yang terpilih, yang penting bisa membawa Dharmasraya ke arah yang lebih baik lagi. Terpisah, Ketua KPU Dharmasraya, Maradis menyebutkan, tahapan Pilkada 2020 dimulai 1 Oktober 2019 ini, hinggan 23 September 2020 mendatang. “Penyerahan syarat dukungan pasangan calon bupati dan wakil bupati / calon walikota dan wakil walikota kepada KPU Kabupaten dan Kota dibuka mulai 11Desember 2019 hingga 5 Maret 2020 ,” jelas Maradis.
Lanjut Maradis, 16, 18 Juni 2020 masa pendaftaran peserta Pilkada. Setelah dilakukan verifikasi KPU akan menetapkan dan pengumunan pasangan calon bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota yakni, 8 Juli 2020. “ 11 Juli, 19 September, kampanye dan debat publik pasangan calon Pilkada. Kemudian 23 September pemungutan dan penghitungan suara di TPS,” pungkasnya. (g)