“Saya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada kawan saya, para wartawan dari beragam media cetak dan elektronik, yang selalu membantu dalam menyosilisasikan berbagai kegiatan pembangunan dan potensi SDA dan SDM yang kita miliki. Keberhasilan daerah ini, adalah kerjasama dan dukungan kita semua,” ujar suami dari Hj Lisda Hendra Joni yang baru saja terpilih sebagai Anggota DPR RI.
Drs Suardi S. MSi mengakui, butuh dukungan semua pihak agar investasi dalam penanaman modal yang dilakukan oleh investor, bisa terus tumbuh dengan baik.
“Saat ini, pada triwulan dua ini. Terhitung dari Januari hinga Juni 2019, dana investasi yang masuk ke Kabupaten Pessel melebihi target yang diharapkan. Target kita sesuai RPJM 2019, sebesar Rp190 Miliar. Di bulan Juni saja telah masuk uang sebesar Rp348,7 miliar atau 168,3 persen,” ungkapnya.
Menurut Suardi, pencapaian ini berkat promosi dan liputan yang dilakukan di media massa lokal dan nasional, tentang potensi dan kemudahan usaha yang diberikan olah pemerintah.
“Berkat promosi ini, Kita mendapatkan kucuran investasi di berbagai bidang,” ujarnya.
Pessel dapat Investasi Besar
Realisasi investasi penanaman modal di Kabupaten Pessel meliputi, pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Kecamatan Lunang dengan nilai investasi miliaran.
“Insya Allah pabrik ini akan membawa kebaikan terhadap ekonomi rakyat,” harapnya.
Juga ada pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan realisasi investasi mencapai Rp134 miliar dari Rp171 miliar yang direncanakan oleh PT. Barantas Cakrawala Energi. Selanjutnya, ada pembangunan pabrik CPO minyak sawit, yang dibangun PT.Traco Energi Utama, dengan realisasi investasi sebesar Rp112 miliar.
Promosi Melalui Ivent Nasional dan Internasional
Bupati Pessel, Hendra Joni mengatakan, untuk meraih investasi yang banyak, Pemkab Pessel juga mengikuti sejumlah ivent-ivent nasional dan internasional dan melakukan liputan-liputan khusus pada media cetak dan elektonik.
“Alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan,” ujarnya.
Hendra Joni menjelaskan, promosi produk lokal telah dilakukan di berbagai daerah, serta ke berbagai negara lainnya di dunia. Seperti ke Jepang, Brunei Darussalam, India, Amerika Serikat, Yordania dan lainnya. Semua memberikan respon positif untuk kerjasama investasi. Seperti, batik lumpo dan kopi asli Pessel juga sudah diekspor hingga ke Yordania.
“Namun, dengan tingginya permintaan kopi Pessel kita memerlukan kesiapan petani kopi, untuk mencukupi permintaan semakin tinggi tersebut,” ungkapnya.
Teguran untuk Investor yang Miliki Izin tapi Belum Berusaha
Sekretaris DPM PPTSP Kabupaten Pessel, Yudhi Ichsan ST, memperingatkan perusahaan nakal di Pessel. Ia mengatakan, pemerintah daerah di samping memberikan kemudahan atas berbagai perizinan usaha dan jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha, juga memperhatikan dan mengawasi semua perusahaan yang nakal. “Mereka dengan alasan tertentu belum juga melakukan kegiatan padahal izinnya sudah lengkap,” ungkapnya.
Bagi mereka yang menghadapi kondisi ini, akan diberikan teguran sesuai dengan aturan yang berlaku. Hingga saat ini sudah ada 20 perusahaan yang ditegur dan disurati.
PT. Incasi Raya dan PT Dempo Berikan Andil
PT. Incasi Raya bergelut dalam usaha perkebunan kepala sawit dan PT. Dempo dalam usaha pertambangan logam mulia. Dua perusahaan ini membangun usahanya di Kabupaten Pessel. Kehadiran dua perusahaan ini sangat diharapkan Pemkab Pessel, agar tetap bisa eksis dalam mengembankan usahanya.
Diharapkan kedua perusahaan ini dan perusahaan lainnya, mampu memberikan kontribusi yang banyak kepada masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan. “Baik penerimaan tenaga kerja maupun bantuan dana CSR-nya,” ujar Idul Fitri, SH, salah seorang Tokoh Muda Kabupaten Pesisir Selatan.(adv)














