PADANG, METRO – Merasa tuntutan yang disampaikan pada aksi demo sebelumnya tidak direspon dan digubris, ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang kembai menggelar aksi unjuk rasa di depan rektorat Kampus II, Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, Rabu (11/9). Namun, dalam aksi kedua ini, mereka menuntut Rektor dan Wakil Rektor mundur dari jabatannya.
Tututan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan mahasiswa peduli kampus itu disampaikan dengan teriakan keras “Turun Pak Rektor” sembari bernyanyi bersama. Mahasiswa juga membawa berbagai spanduk yang bertuliskan tuntutan “Turunkan Rektor dan Wakil Rektor UIN IB Padang Dari Jabatannya Karena Tidak Ada Gunanya”. Bahkan, mereka juga mengacungkan kartu merah sebagai simbol agar Rektor mundur.
Tidak cukup sampai disitu saja, mahasiswa juga memblokade jalan utama kampus UIN Imam Bonjol Padang. Aksi unjuk rasa menyuarakan tuntutan yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB tersebut juga di warna aksi bakar ban dan pemakaian atribut pocong. Mahasiswa yang terlibat aksi juga meminta Rektor UIN Imam Bonjol Padang turun dari ruangannya untuk menemui masa.
Koordinator aksi Muhammad Jalali mengatakan, mereka melakukan demo lanjutan, karena merasa rektor belum memenuhi tuntutan yang disampaikan sebelumnya. Atas dasar itulah, mahasiswa juga menuntut Rektor mundur karena telah mengecewakan mahasiswa.
“Tuntutan kami belum bapak penuhi, data yang bapak berikan tidak valid, makanya kami melakukan aksi ini. Seharusnya rektor bertanggungjawab. Kemarin, kami meminta rektor menjelaskan dan transparansi dana kampus, mereka tidak mau menjelaskan dengan data yang kongkrit dan data valid, itu yang buat kami marah,” katanya.
Terkait pemberian kartu merah, Muhammad Jalali menegaskan hal itu sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan para demonstran terhadap tuntutan yang mereka ajukan Selasa (10/9) kemaren tak dipenuhi oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang.
“Kartu merah ini adalah bukti dari kegagalan Rektor terhadap tuntutan kami yang tidak dipenuhi,” ungkap Muhammad Jalali.
Muhammad Jalali menegaskan hidup adalah permainan dan rektor telah gagal menjadi pemain.
“Rektor telah gagal jadi pemain, makanya kami beri kartu merah,” ujar Mahasiswa Fakultas Syariah ini.
Sementara itu Rektor UIN Imam Bonjol Padang Eka Putra Wirman terlihat baru menemui massa sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun kehadiran Rektor disambut peserta aksi yang tidak terima dan meminta Rektor UIN Imam Bonjol Padang mengumumkan pengunduran dirinya.
Eka Putra Wirman mengatakan dia siap menyelesaikan masalah dengan cara kepala dingin. “Saya informasikan kepada wartawan yang ada di sini, bahwa saya siap menyelesaikan masalah ini dengan cara baik-baik,” ungkapnya singkat. (r)