PADANG, METRO – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus menggelar aksi unjuk rasa di depan Rektorat UIN Imam Bonjol Padang, Selasa (10/9). Mereka menuntut adanya perbaikan fasilitas kampus dan menuntut transparasi keuangan kampus.
Aksi unjuk rasa mahasiswa dimulai di lapangan kampus dengan membawa spanduk dan pengeras suara sekitar pukul 08.00 WIB. Terlihat peserta aksi bergerak mengumpulkan mahasiswa yang lain. Karena merasa massa masih kurang, mereka pun menjemput teman-temannya yang sedang berkuliah di lokal-lokal.
Dalam orasinya, Muhammad Jalali selaku koordinator aksi menyampaikan beberapa tuntutan kepada Rektor UIN Imam Bonjol Padang. Menurutnya banyak fasilitas kampus yang perlu diperbaiki. Yang paling utama mengenai fasilitas kampus, seperti kipas angin rusak, tidak adanya fasilitas AC dan fasilitas toilet yang sangat bau.
“Kami meminta pihak kampus untuk transparansi keuangan kampus, karena selama ini kami membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan kampus juga mendapatkan dana dari negara, tetapi selama ini kami tidak mengetahuinya. Kami merasa tidak adanya keterbukaan dari pihak kampus,” kata Jalal.
Jalal menjelaskan, selama ini gedung kuliah dan fasilitas dirasakan tidak berkembang.
“Kami menuntut seluruh fasilitas yang ada agar diperbaiki. Tidak hanya gedung rektorat, ruang-ruang kuliah kami harus diperbaiki secepatnya,” lanjutnya.
Jalal menambahkan, fasilitas kampus seperti ruangan dan kursi sangat tidak memadai, ditambah lagi tidak adanya AC untuk pendingin ruangan sehingga mahsiswa yang mengikuti proses perkuliahan merasa kepanasan.
“Tidak hanya ruangan dan bangku, toilet kampus juga tidak dibenahi sehingga sangat bau,” lanjutnya.
Jalal menegaksan, pihaknya akan terus menuntut hak mahasiswa hingga tuntutannya dipenuhi oleh pihak rektorat.
“Kami akan terus menuntut, paling tidak hingga adanya janji tertulis dari pihak rektorat,” tutupnya.
Sementara itu,Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Eka Putra Wirman mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswanya.
Dalam aksi ini ia mengajak perwakilan mahasiswa untuk melihat data-data keuangan yang dituntut. Namun masa aksi demo tidak menyetujui hal itu.
“Kalau didengarkan bisa kita jelaskan, kalau kita bicara yang lain berteriak, itu tidak akan selesai. Mengenai fasilitas kampus yang rusak, saya akan memperbaikinya. Tinggal diserahkan di mana saja titik-titiknya, itu kita ada anggaran untuk memperbaikinya,” katanya.
Sekitar pukul 11.30 WIB massa aksi demo akhirnya membubarkan diri, sembari bertakbir serta beberapa nyanyian. Selama aksi unjuk rasa, berlangsung aman dan lancar. (r)
