Dua Brimob tewas dibunuh 7 pencuri sawit di Dharmasraya.
DHARMASRAYA, METRO–Polres Dharmasraya memastikan jumlah pelaku pembunuhan terhadap dua anggota Brimob Polda Sumbar di Jalan Poros Blok E 5, tak jauh dari perkebunan PT Sumbar Andalas Kencana (SAK) Muaro Timpeh, Kecamatan Padanglaweh, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (24/1) lalu, berjumlah tujuh orang. Lima pelaku masih diburu dan diperkirakan bersembunyi di daerah Lampung. Sementara dua pelaku tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
”Jumlah pelaku yang menjadi aktor utama dalam pencurian sawit dan berujung dengan tewasnya dua anggota Brimob yang menjaga perkebunan itu, dari pengakuan salah seorang warga Jorong Bukit Harapan, Kecamatan Tiumang, bernama Ahyar (20),” ungkap Kapolres Dharmasraya AKBP Lalu Muhammad Iwan Mahardan melalui Kasat Reskrim AKP Lazuardi, Jumat (29/1).
Ahyar diamankan setelah dijemput paksa oleh aparat kepolisan di rumahnya di Jorong Bukit Harapan, Kecamatan Tiumang. Polisi awalnya mencurigai pemuda ini terlibat dalam pencurian di PT SAK, Minggu (24/1) itu. Akan tetapi dalam pemeriksaan, Ahyar rupanya beraksi satu hari sebelum tewasnya dua anggota Brimob.
”Ahyar mengaku mencuri buah sawit di PT SAK, satu hari sebelum peristiwa berdarah itu. Dan, dia juga diajak oleh komplotan pencuri yang membunuh anggota Brimob, pada Minggu (24/1). Namun, Ahyar menolak dengan alasan masih mengantuk dan lelah,” ungkap AKP Lazuardi.
Menurut Ahyar, pada malam kejadian itu dirinya sempat diajak oleh salah seorang pelaku untuk melakulan pencurian buah sawit. Akan tetapi dia tidak bersedia karena alasan mengantuk dan malam itu ingin pulang untuk tidur di rumah.
“Malam itu saya melihat ada lima orang yang saya kenal ikut di atas mobil. Namun, saya yakin ada dua orang lagi, tapi saya tidak kenal dengan dua orang itu. Namun, yang lima orang itu saya kenal,” jelas Ahyar yang diamankan aparat Polres Dharmasraya untuk pengembangan kasus pencurian sawit dan pembunuhan dua anggota Brimob Polda ini.
Sementara Kasat Reskrim Polres Dharmasraya AKP Lazuardi menjelaskan, dipastikan ada tujuh orang terlibat dalam pencurian malam itu. “Dua orang sudah tewas, ketika dilakukan pengejaran Desa Tanjung, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Sementara, ada lima pelaku lagi yang identitasnya sudah kami kantongi dalam pengejaran,” jelas AKP Lazuardi.
Diperkirakan kelima tersangka ini sudah keluar dari Sumbar dan berada di Lampung. Untuk mengetahui posisi persembunyian para pelaku, jajaran Polres Dharmasraya bersama Polda Sumbar sudah menyebarkan identitas kelima pelaku sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Tewasnya Brigadir Anasril dan Brigadir Nanang Hardiansyah berawal sekira pukul 03.30 WIB. Saat itu pimpinan perkebun PT SAK Timur, Gunardi mendapat informasi dari Divisi Manager II, Kasman, bahwa telah terjadi pencurian sawit di Afdeling atau Blok E.
Mengetahui ada pencuri, Gunardi dan Kasman beserta Brigadir Anasril dan Nanang langsung menuju lokasi dengan menggunakan Mobil Toyota Hilux BA 8841 BG.
Dalam perjalanan menuju ke lokasi pencurian, mereka melihat pintu portal Afdeling E telah rusak. Tidak lama kemudian, terlihat, ketika berada di Jalan Poros Blok E 5, mereka bertemu dua truk tanpa plat polisi bermuatan sawit.
Brigadir Anasril dan Nanang langsung turun dari mobil dan berusaha menghentikan kedua truk tersebut dengan cara menghadang di tengah jalan, sementara dua pimpinan perusahaan mengambil tempat di belakang truk. Akan tetapi, di luar dugaan pelaku justru melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan menabrak kedua anggota Brimob yang mencoba menghentikan laju mobil truk tersebut.
Tak ayal, tubuh keduanya langsung pinyak, usus terburai, kepala pecah dan senjata yang tengah mereka kokang pun tidak berbentuk. Darah segar mengalir di sekitar. Tapi, bukannya berhenti, para pelaku malah tancap gas dan mengaku melarikan diri ke Desa Tanjung, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Melihat kejadian tersebut, kedua pimpinan PT SAK ini tampak shock dan kemudian langsung memberitahukan kejadian itu kepada anggota polisi yang berada tidak jauh di lokasi tersebut. Mereka meminta polisi kembali mendatangi TKP tempat dua orang anggota tersebut ditabrak oleh pelaku dan langsung melakukan evakuasi.
Sesampainya di lokasi, kedua personel Brimob tersebut ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Brigadir Nanang Hardiansyah ditemukan dengan kondisi kepala berlumuran darah dan pencah. Sementara, Brigadir Anasril meninggal dengan kondisi perut yang pecah dan usus bertebaran di tanah.
”Sampai sekarang, para pelaku masih kita buru. Kami berharap jika masyarakat mengetahui ada informasi sekecil apapun tentang keberadaan para pelaku untuk menginformasikan kepada kami,” pungkas AKP Lazuardi. (hen)















