BUKITTINGGI, METRO – Tragis. Niat hati melakukan kunjungan wisata ke Bukittinggi bersama keluarga, pemuda asal Kota Padang ini malah ditemukan dalam kondisi tewas mengambang di dalam selokan pengendalian banjir di sekitar kawasan Jalan Raya H Agus Salim, No 5, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Senin (9/9) sekitar pukul 10.30 WIB.
Penemuan mayat itu sempat membuat warga di sekitar Istana Bung Hatta Bukittinggi geger dan berbondong-bondong berkerumun di lokasi. Setelah diusut, ternyata korban diketahui bernama Gean Navanda (24) warga Tanah Sirah, No 13, RT 001, RW 003, Kecamatan Lubug Begalung. Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh salah seorang pekerja di proyek pembuatan trotoar, ketika akan mengambil air minum.
Posisinya jasad korban telungkup dan masih berpakaian lengkap. Pihak Kepolisian dari Polres Bukittinggi dan Polsek Kota Bukittinggi yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi melakukan identifikasi dan mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Ahmad Mukhtar. Atas permintaan keluarga, terhadap jasad korban dilakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Salah seorang saksi mata, Roby Rahmat yang menemukan korban mengampung dalam selokan, mengaku sangat kaget dan sempat ketakutan ketika melihat ada sesosok mayat.”Ketika itu saya akan mengambil air minum. Saya melihat ada kaki di dalam selokan yang sudah di cor atasnya. Kemudian saya langsung melaporkan kepada mandor, dan kemudian diteruskan ke pihak Kepolisian,” katanya.
Kapolsek Kota AKP Chairul Amri Nasution membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan setelah mendapat informasi penemuan mayat itu, langsung menurunkan anggotanya. Namun, ketika di lokasi, tidak ada ditemukan kartu identitas korban dan tidak ada yang mengenali korban sehingga diduga korban merupakan pengunjung.
“Informasi penemuan mayat ini langsung disebar, dan akhirnya identitas korban pun diketahui. Sebelum ditemukan tewas, ternyata korban bersama keluarga dan rombongan wisata dari Padang, Minggu (08/9), berkunjung atau berwisata ke Bukittinggi. Ternyata menjelang maghrib, korban memisahkan diri dari keluarga dan rombongan,”ungkapnya.
AKP Chairul Amri Nasution menjelaskan setelah melakukan proses evakuasi dari dalam selokan, petugas langsung membawanya ke RS Ahmad Muchtar. Pihak keluaraga juga meminta Rumah Sakit Ahmad Mukhtar untuk melakukan autopsi sebelum mayat diberangkat ke Padang untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban.
“Kita belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Untuk membuktinnya harus dilakukan otopsi oleh pihak rumah sakit. Kita tunggu saja hasil autopsi dari rumah sakit sehingga bagaimana dan apa yang menjadi penyebab kematian korban terungkap,” jelasnya Kapolsek.
Terpisah, Ernita Basri (43), salah seorang keluarga korban mengatakan korban memang ikut bersama rombongan berangkat dari Padang menuju Bukittinggi untuk berwisata.
Tetapi, sebelum maghrib korban minta izin kepada salah seorang kerabatnya untuk membeli rokok dan sejak saat itu korban tidak ditemui lagi.
“Kami sudah berusaha mencari korban hingga jam 2 malam, namun korban tidak ditemukan. Keluarga juga sudah meginformasikan di media sosial. Besoknya kita baru dapat kabar duka tentang Gean,” ungkapnya.
Ernita Basri menjelaskan selama ini korban tinggal di rumahnya. Korban memang sedang menjalani rawat jalan di rumah sakit Gadut Padang. Sementara orang tua perempuan korban, sudah lama meninggal dunia. “Untuk pergi berobat ke Rumah Sakit Gadut ia bisa sendiri tanpa harus ditemani. Bahkan ia telah bisa mengurus dirinya sendiri,” pungkasnya. (u)