AIAPACAH, METRO – Pembangunan gedung DPRD Kota Padang akan dimulai tahun 2020. Pembangunan gedung ini diagendakan tuntas dalam waktu tiga tahun dengan anggaran yang berbeda.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daaerah dan Aset (BPKAD) Pemko Padang, Andri Yulika menyebutkan, tahun 2020 akan dianggarkan senilai Rp21 miliar untuk pembangunan gedung DPRD di Aiapacah. Saat itu sudah dimunculkan dalam rancangan APBD Padang tahun 2020 yang disosialisasikan di ruang Comand Center Balaikota, Aiapacah.
Menurut Andri, sebelumnya telah ada kesepakatan antara Walikota Padang bersama DPRD. Untuk tahun 2020 dianggarkan Rp21 miliar, tahun 2021 sebanyak Rp22 miliar. Sisanya sampainfinish akan dianggar pada tahun 2022. “Intinya kita agendakan finish dalam 3 tahun,” kata Andri.
Selain membangun gedung DPRD, nantinya pada anggaran tahun 2020 juga akan memuat sejumlah program fisik sebagai tindak lanjut dari 10 program unggulan wali kota. “Tahun 2020, anggaran PU di APBD cukup tinggi. Seperti pembangunan drainase, pembenahan pariwisata dan infrastruktur lain,” ulasnya.
Secara umum dikatakan Andri, untuk kebijakan anggaran 2020, belanja langsung direncanakan sebesar Rp1. 353.486.878.050. Sementara belanja tak langsung sebesar Rp.1.275.340.123.408.
Perbandingan antara keduanya mencapai 51:49 persen. Belanja tak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota pemerintah desa dan partai politik. Sementara belanja langsung digunakan untuk pembangunan.
Rencana pembangunan gedung baru DPRD Padang dengan sistem multyyears di Aia Pacah itu batal dianggarkan dalam APBD 2017, walaupun sempat dibicarakan sebelumnya pada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) KUA-PPAS APBD 2017 lalu.
Hal tersebut dikarenakan memang pembangunan Padang pada 2017 lalu itu lebih difokuskan pada pembangunan yang masuk tahun jamak seperti penyelesaian Pasar Inpres Pasar Raya Padang.
Kendati demikian, pembangunan gedung baru DPRD Padang, di Aia Pacah akhirnya kembali dianggarkan sekitar Rp150 miliar melalui penganggaran tahun jamak APBD 2020. Pembangunan gedung baru bertujuan memperkuat peran representasi DPRD serta mendekatkan wakil rakyat dengan konstituennya.
Sebelumnya, Wali Kota Padang Mahyeldi mengaku mendukung untuk pembangunan gedung DPRD Padang di 2020. Menurut Mahyeldi, saat ini gedung bundar tempat anggota DPRD berkantor tidak representatif. Sebab, selama ini banyak anggota dewan yang tidak memiliki ruangan kerja sendiri. Maka pembangunan gedung baru agar anggota dewan bisa bekerja maksimal.
“Kalau kita lihat di gedung bundar bisa dikatakan kurang representatif. Karena kapasitasnya hanya untuk 20 anggota dewan 20, sekarang kan sudah 45 orang,” tukasnya.
Selain itu, Mahyeldi memandang fasilitas gedung ini juga kurang memadai. Seperti di ruang sidang utama untuk rapat paripurna tidak memiliki Water Closed (WC). Padahal, ruangan tersebut selalu menampung banyak tamu undangan jika ada kegiatan. Sehingga sangat disayangkan jika tidak memiliki fasilitas lengkap.
“Kita juga lihat di sini, ruang Sekwan sangat konsumtif, begitu juga ruang fraksi-fraksi. Jadi bisa dikatakan ini sudah tidak representatif lagi untuk anggota dewan yang saat ini sudah 45 orang,” ujar Mahyeldi. (tin/mil)