PDG.PARIAMAN, METRO – Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni menyatakan daerahnya siap untuk meraih Kabupaten Layak Anak tahun 2020 dengan kategori yang lebih tinggi. “Alhamdulillah, pertama-tama kita ucapkan terima kasih kepada KemenPPPA yang menunjuk Padangpariaman sebagai lokus untuk kegiatan yang begitu penting ini. Insya Allah, Padangpariaman berkomitmen raih KLA kategori Madya tahun depan,” kata Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni saat diskusi tematik sinergitas antar lembaga yang bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kemarin.
Acara dihadiri Kajari Pariaman Efrianto, Forkopimda, OPD, Camat, Walinagari, Bundo Kanduang, Kemenag, Forum Anak, Dunia Usaha dan terkait lainnya. Narasumber yaitu Pakar Anak dan tim evaluator KLA Hadi Utomo.
Ia juga apresiasi dukungan seluruh stakehorders internal maupun eksternal dalam menjadikan Padangpariaman ramah anak. Seperti penyediaan rumah bermain anak, kolaborasi pemenuhan hak anak dan lain sebagainya.
Berbagai Inovasi, kata Ali Mukhni, dilakukan oleh masing-masing OPD guna pemantapan hak anak. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Dukcapil yang menerbitkan akta kelahiran langsung setelah bayi dilahirkan di rumah sakit.
“Nama inovasinya Alpa Beta, Anak lahir pulang bawa Akta. Program ini sudah jalan sejak dua tahun lalu. Ada juga inovasi Kadoku KTP Elektronik dimana anak-anak kita berumur 17 tahun langsung dapat KTP tepat pada hari lahirnya,” ujarnya.
Sementara Rini, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Rini Handayani apresiasi komitmen Bupati Padangpariaman menyatakan, kehadiran Bupati pada kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen beliau dalam mewujudkan Padangpariaman sebagai Kabupaten Layak Anak. “Kita bangga punya pimpinan daerah yang mengedepankan hak-hak anak dalam pembangunan dan pemerintahan,” kata Rini.
Selanjutnya Rini meminta seluruh stakeholders untuk melengkapi dokumen seluruh Kluster dalam penilaian KLA. Adapun lima kluster tersebut adalah hak sipil dan kebebasa, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta perlindungan khusus bagi anak.
“Jadi lima kluster ini melibatkan seluruh pemerintah daerah, dunia usaha, media, LSM dan lainnya. Dokumentasikan selueuh kegiatan untuk input KLA 2020,” ujar Rini.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Hendra Aswara mengaku telah mencatat dan menindaklanjuti arahan dari KemenPPPA dan bupati. Ia bersama tim gugus tugas akan bekerja keras untuk meraih KLA 2020 sesuai target yang diberikan Kepala Daerah. (efa)