Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (Dispernakbunhut) Padang Heryanto Rustam, juga mengakui dua hari lalu memang ada dua warga yang digigit anjing gila. Saat itu pihak keluarga korban melapor ke Dispernakbunhut. Dan, pihaknya merekomendasikan agar korban dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.
”Namun oleh pihak keluarga, korban dibawa M Djamil Padang. Korban harus segera mendapat suntik antilisa atau anti rabies,” ujar Heryanto.
Dijelaskan Heryanto, peredaran anjing gila masih marak di Kota Padang. Daerah yang menjadi endemiknya adalah Kecamatan Kototangah, Kuranji, Pauh,
Lubukkilangan. Warga diminta berhati-hati. Selain itu, bagi warga yang memiliki peliharaan anjing agar melapor ke Dispernakbunhut Padang agar anjingnya bisa divaksin.
”Warga cukup mengumpulkan 10 ekor anjing atau kucing peliharaan mereka dan melapor ke Dispernakbunhut Padang. Petugas kesehatan hewan langsung turun dan melakukan vaksinasi,” ulasnya.
Untuk memberantas anjing gila di Kota Padang, Dispernakbunhut tetap melakukan eliminimasi anjing liar yaitu, mematikan mereka dengan cara ”menyenangkan” (dibius sampai mati).
Selain elimininasi, petugas kesehatan hewan juga rutin melakukan vaksinasi terhadap anjing. Dari Januari sampai Agustus ini, jumlah hewan yang sudah divaksin rabies adalah sebanyak 750 ekor. Targetnya adalah sebanyak 2.000 ekor.
”Kita sedang menunggu anggaran perubahan untuk menvaksin dan mengeliminasi hewan yang berpotensi rabies,” ujarnya. (tin)


















