AIAPACAH, METRO– Warga Kota Padang diminta waspada terhadap bahaya rabies yang ditularkan oleh anjing gila. Saat ini, selain jumlah anjing gila yang terus bertambah, vaksin anti rabies yang tersedia di sejumlah rumah sakit dan puskesmas sudah menipis.
Pada 8 Agustus lalu, dua anak di Kompleks Villa Bukit Gading Permai, Aiapacah, Kecamatan Kototangah, digigit anjing dengan ciri-ciri terserang rabies. Khawatir dengan kondisi anak, keduanya dibawa ke RSUD Rasidin Aiapacah. Akan tetapi, di RSUD ini tidak tersedia vaksin rabies, dan petugas menyarankan untuk dibawa ke RSUP M Djamil. Dan lagi-lagi, sesampai di UDG RSUP M Djamil, petugas juga menjawab, vaksin rabies tak tersedia di rumah sakit.
Pihak keluarga pun berusaha mencari dan bertanya ke RS Siti Rahmah dan Puskesmas, dan sayangnya baksin rabies tetap tidak ada. Hingga akhirnya, kedua anak-anak yang digigit anjing gila mendapat pertolongan dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang.
”Benar, ada dua warga Kompleks Villa Bukit Gading Permain digigit anjing, beberapa hari lalu. Dan kedua anak itu, sudah disuntik anti rabies,” ungkap Kepala DKK Padang Eka Lusti kepada POSMETRO, Selasa (11/8).
Eka mengakui jika saat ini stok vaksin rabies sudah menipis. Untuk semua warga Kota Padang, jumlah vaksin yang tersedia hanya 50 suntikan.Vaksin tidak tersedia di puskesmas karena jumlahnya terbatas.
”Di Puskesmas Puskesmas belum tersedia vaksin rabies, karena stok memang sudah sedikit sekali,” ungkap Eka.
Bagi Puskesmas yang membutuhkan vaksin, bisa memintanya ke DKK. Puskesmas hanya bertugas menyuntik kepada pasien. ”Jumlah vaksin kita terbatas. Tidak semua Puskemas yang membutuhkan. Jadi kalau dibiarkan di Puskesmas bisa kedaluwarsa,” ujar Eka.


















