SAWAHLUNTO, METRO – Lokomotif uap E1060 atau yang dijuluki ‘Mak Itam’ tampak tak lama bakal kembali beroperasi. Hal itu dikatakan Kepala PT. KAI Divre II Sumbar Insan Kesuma yang menyempatkan diri ke Sawahlunto.
“Tadi kita sudah meninjau ke stasiun Kampung Teleng, kita menyimpulkan bahwa untuk kendala teknis di kereta (lokomotif) itu tidak terlalu banyak. Memang yang berat itu kendala di infsratruktur penunjang,” katanya di Sawahlunto.
Dia mengatakan, persoalan teknis lokomotif itu menjadi wewenang pihak KAI, namun untuk infrastruktur penunjang, terutama jalur rel dan lainnya, diurus Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI.
“Kami siap membantu Pemko Sawahlunto untuk menjalankan kembali lokomotif uap E 1060 itu. infrastruktur penunjang ini perannya sentral sekali. Karena kan manyangkut jalur rel dan lainnya. Kita harus pastikan jalurnya aman, baru bisa kita lepas kereta untuk berjalan diatasnya,” katanya.
Dilanjutkan Insan, bila persoalan infrastruktur tersebut beres dibenahi, maka dalam waktu dekat kereta api legendaris ‘Mak Itam’ bisa kembali dioperasikan sebagai kereta wisata.
“Kita secara prinsip tentu siap membantu Pemko, terutama dalam pariwisata dengan menghidupkan kembali MAK Itam ini. Tapi ya itu tadi, sebelum menjalankan kembali lokomotif uap yang kaya sejarah ini, kami harus pastikan jalur rel dan segala macamnya aman dan memadai untuk dilalui loko E 1060 ini. Sehingga safety bagi kereta dan penumpangnya nanti terpenuhi dengan baik,” ungkap Insan.
Menanggapi kunjungan KAI Divre II Sumbar tersebut, Walikota Deri Asta menyampaikan terimakasih dan menyatakan bakal segera menindaklanjuti hasil pertemuan dengan berkoordinasi ke Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI.
“Mengaktifkan kembali MAK Itam ini memang sangat kita tunggu – tunggu, juga menjadi harapan masyarakat Sawahlunto dan pencinta kereta api baik di Sumbar maupun Indonesia. Namun memang persoalan infrastruktur penunjang ini yang selalu menjadi kendala kita. Sesuai dengan yang disarankan pak Kepala Divre II Sumbar tadi, kita akan koordinasikan ini ke Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI sehingga dapat sesegera mungkin infrastruktur ini beres,” ujar Deri. (zek)