Personel Satbrimob Polda Sumbar melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan tubuh kedua anggota Brimob yang tewas digilas para pencuri sawit. (hendri pratama/posmetro)
DHARMASRAYA–METRO
Dua orang personel dari Satbrimob Polda Sumbar meninggal dunia setelah ditabrak oleh pelaku pencurian Tandan Buah Sawit (TBS) di perusahaan milik PT Sumatera Andalas Kencana (PT. SAK), Minggu (24/1) sekitar pukul 04.00 WIB. Tragis, keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kepala pecah, usus terburai dan darah berserak di sekitar tubuh keduanya.
Selain itu, di lokasi tersebut juga ditemukan senjata jenis SS-4 milik para korban. Kemudian, sejumlah bercak darah tampak di jalan tanah tersebut. Sementara, dua orang pelaku yang terlibat dalam pencurian dan juga penabrak kedua personel Brimob tersebut juga meninggal setelah dilumpuhkan usai kontak senjata antara para pelaku dengan kepolisian di Desa Tanjung, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang merupakan lokasi persembunyian para pelaku usai mencuri dan menabrak dua personel Brimob itu.
Informasi dihimpun POSMETRO, penemuan mayat dua personel Brimob tersebut berawal dari aksi pencurian TBS milik PT SAK. Salah seorang security PT SAK yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau pada pagi buta itu memang terjadi pencurian TBS di dalam pabrik. Kemudian, dia pun memberitahu beberapa orang, termasuk mandor kebun, Kasman.
Pencurian TBS tersebut dilakukan para pelaku di ruangan milik PT SAK yang berada di afdeling atau Blok E. Oleh Kasman, aksi pencurian tersebut diberitahukan kepada manajer kebun, Gunardi. Mendapatkan informasi, kedua pimpinan dari perusahaan itu melakukan pengecekan ke lokasi dengan membawa dua anggota Brimob, bernama Brigadir Anasril (36) dan Brigadir Nanang Hardiansyah (30).
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), persisnya di Jalan Poros Blok E 5, mereka bertemu dengan dua unit mobil pelaku jenis Colt Diesel tanpa plat nomor yang penuh berisi sawit curian. Pihak perusahaan pun langsung melakukan pencegatan dari arah depan mobil tersebut untuk menghalang laju para pelaku.
Mereka pun mengambil posisi, dua personel Brimob itu menghadang tepat di depan truk, sementara dua pimpinan perusahaan mengambil tempat di belakang truk. Akan tetapi, di luar dugaan pelaku justru melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan menabrak kedua anggota Brimob yang mencoba menghentikan laju mobil truk tersebut.
Tak ayal, tubuh keduanya langsung pinyak, usus terburai, kepala pecah dan senjata yang tengah mereka pegang pun tidak berbentuk. Darah segar mengalir di sekitar. Tapi, bukannya berhenti, para pelaku malah tancap gas dan mengaku melarikan diri ke Desa Tanjung, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Melihat kejadian tersebut, kedua pimpinan PT SAK ini tampak shock, dan kemudian langsung memberitahukan kejadian itu kepada anggota polisi yang berada tidak jauh di lokasi tersebut. Mereka meminta polisi kembali mendatangi TKP tempat dua orang anggota tersebut ditabrak oleh pelaku dan langsung melakukan evakuasi.
Senjata SS-4 Berserak Hancur
Sesampainya di lokasi, kedua personel Brimob tersebut ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Brigadir Nanang Hardiansyah ditemukan dengan kondisi kepala berlumuran darah dan pencah. Sementara, Brigadir Anasril meninggal dengan kondisi perut pecah dan usus bertebaran di tanah.
Di lokasi tersebut juga terlihat ceceran darah di jalan yang menjadi lokasi penabrakan, sementara tidak jauh dari lokasi jenazah juga ditemukan senjata SS-4 milik kedua personil Brimob itu berserak dan hancur yang diduga diseret oleh mobil pelaku. Selain itu, juga ditemukan bercak darah bagian depan dan pintu Colt Diesel milik pelaku usai dibawa ke Mako Polres Dharmasraya.
Mendapat informasi dua orang anggota Brimob yang tewas itu, jajaran Polres Dharmasraya langsung bergerak melakukan pengejaran terhadap mobil truk yang dibawa oleh para pelaku. Sementara, jenazah kedua personel Brimob itu dievakuasi ke RSUD Dharmasraya untuk selanjutnya dibawa ke Detasemen B Pelopor Padangpanjang, tempat keduanya berdinas.
Pelaku Diburu
Pengejaran oleh jajaran Polres Dharmasraya ternyata membuahkan hasil. Petugas langsung melakukan pengepungan setelah mendapatkan dua truk dan satu mobil pick up yang dibawa pelaku terhenti di tengah kebun Desa Tanjung. Ketika mendekat, petugas dihadang dengan senjata api.
Saat akan dilakukan penangkapan, pelaku memberikan perlawanan dengan menembak petugas. Tak ayal, aksi tembak-tembakan antara para pelaku dan polisi tak bisa terelakkan. Dua orang pelaku tewas setelah dihantam timah panas petugas, sedangkan satu orang anggota unit Reskrim Polres Dharmasraya, Brigadir Ramdani juga mengalami luka tembak di bagian lengan atas karena tembakan dari para pelaku.
Kapolres Dharmasraya AKBP Lalu Muhammad Iwan M dalam konferensi persnya, Minggu siang kemarin membenarkan adanya kejadian di PT SAK hingga menyebabkan tewasnya dua anggota Brimob Polda Sumbar. Dua orang pelaku juga meninggal dunia, sementara satu orang anggota Polres Dharmasraya juga mengalami luka tembak di bagian lengan.
Ditambahkan Kapolres, kedua anggota Brimob tengah melakukan patroli di lapangan dan melihat ada dua mobil truk dan satu mobil pick up tengah melakukan pencurian sawit, karena itu dihadang oleh anggota. Ternyata, pelaku ini nekat dan menghantamkan kendaraan yang mereka bawa ke tubuh dua personel Brimob.
”Anggota kita ini berupaya menghadang dua truk yang diduga bermuatan sawit curian. Bahkan, anggota kita telah melakukan tembakan peringatan. Truk tetap melaju kearah keduanya, kemudian menabrak Anasril dan Nanang hingga luka parah dan menghembuskan nafas terakhir di lokasi tersebut,” jelasnya.
’Selamat Jalan Senior’
Tewasnya dua personel Brimob Detasemen B Pelopor Padangpanjang, Brigadir Nanang Hardiansyah (28) dan Anasril (30), Minggu (24/1) sekitar pukul 04.00 WIB di lokasi Perkebunan PT. SAK (Sumbar Andalas Kencana) Muaro Timpeh, Kecamatan Padang Laweh Kabupaten Dharmasraya kemarin membuat Kesatuan Brimob diselimuti duka.
Terlihat, rekan-rekan sesama Brimob menunggu jenazah keduanya sampai di kesatuan. Tangis pun tak terelakkan. ”Selamat jalan teman, selamat jalan senior,” ungkap salah seorang personel Brimob Detasemen B Pelopor Padangpanjang, Brigadir Rico Yahya kepada POSMETRO, Minggu.
Informasi didapat POSMETRO di Detasemen B Padangpanjang, kedua personel itu mendapatkan perintah berangkat ke Dharmasraya untuk menjalankan tugas penjagaan, Sabtu (23/1). ”Tak cukup satu hari, kami harus berduka mengetahui teman kami telah tewas dalam bertugas. Ya, menumpas kejatahan merupakan tugas yang diamanahkan. Kita tahu itu adalah konsekuensi dari tugas yang diberikan,” ujar Rico.
Di Markas Brimob Padangpanjang, selain personel yang masih menunggu kedatangan jenazah korban dari Dharmasraya, terlihat sosok wanita yang merupakan istri Brigadir Nanang, Vivi bersama dua balitanya Aska dan Aisyah. Sang istri terlihat tegar, tabah dan menahan tangis.
”Sementara ini keluarga Brigadir Anasril juga sudah menunggu jenazah di rumah duka di Lubuk Basung,” ucapnya.
Disebutnya, setelah jenazah singgah di Markas Brimob Padangpanjang, keduanya langsung diantarkan ke rumah duka masing-masing. Jenazah Brigadir Nanang akan diantar ke rumah duka di Kota Payakumbuh, sementara itu Jenazah Brigadir Anasril akan diantar ke Lubuk Basung. ”Kami sangat kehilangan, keduanya ini adalah sosok disiplin dan ramah lingkungan serta supel,” tuturnya.
Polda Sumbar: Mereka Sedang Lakukan Pengawalan
Sementara itu, pengejaran yang dilakukan terhadap pelaku berhasil. Dua pelaku tewas saat melawan petugas. Sementara tiga rekannya berhasil kabur. Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi mengatakan sesaat akan ditangkap, para pelaku memberikan perlawanan dengan menyerang petugas menggunakan senjata tajam dan tembakan. Dua orang pelaku tewas, Agustiantoro (28), warga Tiumang serta Andayani (36), sopir, warga Teluk Lancang, kabupaten Tebo, Jambi.
”Dua pelaku ini mencoba melawan kepada petugas ketika akan ditangkap, namun keduanya dapat dilumpuhkan. Sedangkan pelaku lainnya berhasil melarikan diri. Diduga pelaku lebih dari tiga orang, dan sekarang dalam pengejaran,” sebut Syamsi.
Dilanjutkan, dua anggota Brimob dan pelaku dibawa ke RSUD Dharmasraya. Sedangkan, petugas di lapangan saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain. ”Kedua anggota Brimob Polda Sumbar dibawa ke Rumkit Bhayangkara Polda Sumbar,” ujar Syamsi.
Sementara Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangakara Polda Sumbar Kompol Tasrif, mengatakan, sampai Minggu sore belum dapat informasi dua korban anggota Brimob Polda Sumbar yang meninggal di Dharmasraya di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Saat ini, kondisi yang ada di Dharmasraya sendiri sangat mencekam. Dan sekitar pukul 19.00 WIB, dua pleton personil dari Satbrimob Polda Sumbar dibantu dua pleton personil dari Satbrimob Polda Jambi melakukan sweeping di sekitar lokasi meninggalnya dua Brigadir tersebut sampai ke Desa Tanjung Tebo. (hen/a/r)