PADANG, METRO – Ribuan generasi muda, khususnya mahasiswa di Sumbar didorong menjadi wirausahawan yang produktif. Upaya ini dilakukan agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di suatu negara, sehingga dibutuhkan peran anak muda dalam meningkatkan produksi dan nilai tambah dalam kegiatan ekonomi.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat kegiatan penganugerahan Minang Entrepreneur Award (MEA) kepada mahasiswa pencipta inovasi dalam bidang kewirausahaan dari perguruan tinggi wilayah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau, di Universitas Negeri Padang (UNP), Selasa (3/9).
“China contohnya, dulu sangat terbelakang karena sistemnya yang tertutup. Setelah terbuka dan timbul semangat entrepreneurship, maka China menjadi industri dunia. Nah, kita harus membuat suatu arah yang terbaik seperti itu dengan menggabungkan pendidikan, teknologi, dan semangat entrepreneur,” ujar JK.
Menurut JK, tanpa ada pengusaha maka tentu suatu daerah tidak akan memiliki dinamika dan pembangunan ekonomi yang baik. Dalam upaya itu, kata dia, dibutuhkan beberapa faktor, pendidikan dan pemanfaatan teknologi yang baik dan akhirnya dibutuhkan pelaksana atau yang memberikan nilai tambah.
“Dengan hal tersebut, orang bisa bekerja dengan bekerja orang akan mendapat pendapatan, dengan pendapatan orang bisa bayar pajak dan dengan pajak perekonomian akan bergerak,” kata JK.
Disisi lain, JK menuturkan, budaya Minang ditopang oleh tiga hal, yakni di Surau, Sekolah dan Pasar. Surau menjadi tempat belajar agama, adat istiadat dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Sekolah untuk mencerdaskan, sementara pasar pada prinsipnya bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga enterpreneur.
“Minang Enterpreneur Award merupakan salah satu cara untuk melahirkan enterpreneur muda yang diharapkan bisa membantu negara,” imbuh JK.
Pada kesempatan itu, Rektor UNP, Ganefri mengatakan, penyelenggaraan penganugerahan MEA didasarkan atas usulan Wapres JK yang mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan daripada menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Program Penganugerahan MEA sudah berlangsung sejak 2017 lalu.
“Saat itu ada 19 perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumbar menyeleksi 216 proposal bisnis, yang 99 di antaranya merupakan usaha rintisan dan 45 lainnya proposal bisnis yang sudah ada,” kata Ganefri.
Dari 216 proposal tersebut, sebut Ganefri, tim menyeleksi 48 proposal yang pembuatnya diundang untuk mempresentasikan usulan bisnisnya. Penyelenggaraan MEA kali ini, tim seleksi menerima 259 proposal untuk diseleksi dari 37 perguruan tinggi negeri dan swasta dari Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 proposal merupakan bisnis saat ini dan 160 proposalbisnis rintisan,” kata Ganefri.
Ganefri menjelaskan, MEA merupakan kompetensi wirausaha yang bertujuan mendorong para mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk berani memulai dan memupuk jiwa wirausaha. Melalui pengembangan karakter, pengetahuan, dan keterampilan serta pemanfaatan hasil riset dan teknologi di Perguruan Tinggi.
“Kita berharap mahasiswa mampu menjadi wirausaha yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat membuka banyak lapangan kerja. Serta, pelaksanaan MEA berlanjut untuk memperluas keikutsertaan pengusaha muda di kalangan mahasiswa dan diikuti oleh seluruh universitas yang ada di Pulau Sumatera,” harap Ganefri.
Diketahui, setelah menyerahkan penghargaan MEA, Wapres kemudian meresmikan Gedung Asrama Mahasiswa UNP dan Universitas Andalas, dengan menandatangani berkas peresmian di Auditorium UNP. (mil)