AGAM, METRO – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Agam memastikan stok beras di Kabupaten Agam, selama Oktober, November dan Desember 2019 diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat karena potensi produksi yang tinggi. Hingga Desember tahun 2019, diproyeksikan potensi produksi beras sebesar 55.647 ton dengan luas tanam 19.749 hektar.
“Hal ini dapat dilihat dari luas tanam padi dari empat bulan yang lalu dan diperkirakan tidak hanya cukup untuk petani,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Isman Imran, Senin (2/9)
Dijelaskan, pada bulan Oktober luas tanam 7.105 hektar, menghasilkan beras 20 ton, November luas tanam 5.947 hektar menghasilkan 16,757 ton dan bulan Desember dengan luas 6.697 hektar menghasilkan beras sebanyak 18.870. Besaran jumlah produksi beras sebanyak itu, juga diproyeksikan mengalami surplus beras sampai akhir tahun ini.
Sehingga, menurut Isman, terjadinya inflasi juga tidak berpengaruh besar bagi masyarakat karena ketersediaan pangan secara garis besar cukup terpenuhi.
“Namun kita tetap ingatkan kepada masyarakat bahwa gaya hidup juga sangat mempengaruhi terjadinya inflasi. Untuk itu yang tidak perlu jangan dibeli,” pungkas Isman.
Selain beras, Isman juga memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya seperti bawang dan cabai sejak Januari-Agustus 2019 mengalami kenaikan produksi dan luas panen. Tercatat bawang merah dari hasil panen 557,7 ton pada bulan Januari menjadi 465,6 ton pada bulan Agustus dan diperkirakan hingga November mencapai 858 ton.
Sementara itu, pada komoditi cabe besar dari 963,2 ton bulan Januari, menjadi 1,606 ton pada bulan Agustus dan diperkirakan pada November mencapai naik dua kali lipat, yakni sebesar 2,069 ton. (pry)