Sejumlah sekolah dan areal persawahan warga Pessel terendam. Kemarin, karena air masih tinggi anak-anak sekolah terpaksa diliburkan.
PESSEL, METRO–Hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir mendera wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, membuat sungai Batang Lumpo, Bayang, Kecamatan Bayang Utara, meluap. Ratusan hektare sawah siap panen serta 3 unit sekolah terendam, Rabu (20/1) pukul 05.00 WIB.
Luapan sungai Batang Lumpo juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan Gurun Panjang Induk dan Gurun Panjang Utara terendam air hingga setengah lutut orang dewasa. Air juga masuk ke halaman rumah warga.
Beberapa fasilitas umum seperti masjid, sekolah, kantor wali nagari ikut terendam air luapan sungai Batang Lumpo. Seperti yang terjadi di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 18 Kampung Panjang, MTsN Gurun Panjang dan Taman Kanak-Kanak.
Akibat tingginya air di halaman SDN 18 membuat aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu. Bahkan, menurut keterangan warga sekitar, sekolah meliburkan siswa akibat genangan air cukup tinggi.
Adi (30), seorang warga Kampung Panjang mengatakan, setiap hujan turun pasti air sungai Batang Lumpo meluap hingga masuk ke pemukiman warga. Sawah petani pun terendam. “Daerah ini sudah menjadi langganan banjir. Kalau bisa sungai Batang Lumpo dinormalisasi, agar tidak terjadi banjir yang lebih besar lagi,” ungkap Adi.
Ketua KAN Gurun Panjang Gusmanto Dt Rajo Lelo menjelaskan, ada sekitar 430 kepala keluarga (KK) di Gurun Panjang Induk, dan 200 KK di Gurun Panjang Barat selalu was-was ketika hujan turun. Mereka cemas jika hujan lebat dalam waktu lama, maka Batang Lumpo meluap dan merendam rumah mereka.
”Sampai saat ini memang belum ada korban jiwa. Namun, sudah banyak persawahan warga rusak karena terendam air. Kami berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah,” ungkap Gusmanto.
Selain itu, banjir luapan sungai Batang Lumpo juga menerjang Nagari Gurun Panjang Utara. Pantauan POSMETRO, kemarin ratusan hektare sawah warga terendam. Wali Nagari Gurun Panjang Utara Zainal Arifin mengatakan, air luapan sungai Batang Lumpo setiap hujan turun pasti meluap. Bukan kali ini saja sawah warga terendam, namun beberapa bulan lalu juga pernah terjadi.
”Selain merendam ratusan hektare sawah, air juga merendam kantor wali nagari hampir 1,5 meter. Beberapa fasilitas di dalam kantor, seperti mesin ketik dan surat-surat basah akibat terendam air,” ujar Zainal.
Sementara itu Sekretaris Dinas PSDA Pesisir Selatan Zul Asril mengatakan, untuk normalisasi sungai Batang Bayang Lumpo menjadi kewenangan Dinas PSDA Provinsi. “Anggarannya cukup besar, jadi kewenangan ada di provinsi,” kata Zul Asril.
Terpisah, Pj Bupati Pesisir Selatan Alwis mengimbau masyarakat untuk mewaspadai setiap ancaman bencana yang kapan saja mengintai. Pemkab telah mengintruksikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk siaga, sehingga ketika terjadi bencana langsung dilakukan evakuasi. (m)