ilustrasi
Polda Sumbar: Jangan Terpancing Isu Sesat
PADANG, METRO–Setelah beredarnya isu terkait adanya ancaman bom yang terjadi di sejumlah restoran siap saji (franchise, red) seperti KFC dan Pizza Hut di Kota Padang, Rabu (20/1), sejumlah warga masih terlihat melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak tampak kecemasan dari diri mereka.
”Ini Padang Bung! Kami tidak takut dengan teroris, kami hanya takut pada Allah,” ucap Muhsin (35), seorang warga Padang, saat berbincang dengan POSMETRO, di salah satu kedai kopi, Rabu pagi.
Memang pada Rabu pagi warga sempat dikejutkan dengan beredarnya broadcast message dengan hastag #Div Humas Polda Sumbar yang menyebut akan terjadi sejumlah teror di Kota Padang. Mulai dari aksi tembak-tembakan di kawasan Pantai Padang hingga ancaman bom di sejumlah franchise seperti KFC dan Pizza Hut.
Menurut broadcast tersebut, akan ada rencana aksi teror di Pantai Padang, dan dilakukan dengan tembakan membabi-buta menggunakan senjata jenis AK-47 ke arah keramaian dan warung-warung di sepanjang bibir pantai serta meledakkan sejumlah kafe dan tenda yang ada di kawasan tersebut.
Dalam broadcast itu juga disebutkan kalau kelompok terduga itu sampai saat ini belum terlacak. Kelompok ini merupakan orang-orang terlatih dan ahli melakukan penyamaran. Mereka disebutkan berperawakan besar, tegap dan tampan. Mereka adalah mantan militan yang baru kembali dari Philipina. Boleh jadi kelompok ini akan menyamar dan berpura-pura menjadi turis (wisatawan).
Selain itu, broadcast tersebut juga menggambarkan kalau mereka kemana-mana membawa tas ransel yang diduga berisi amunisi dan granat nanas. “Waspada!!! Sebarkan kepada sanak saudara kita khususnya warga Sumbar. Lebih baik jangan keluar rumah!!! #Divhumas Polda Sumbar Sebarkan!!!” begitu bentuk kalimat di akhir broadcast-nya.
Ternyata, broadcast tersebut juga sempat membuat sejumlah warga ketakutan, sementara personel kepolisian langsung diturunkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Pantauan POSMETRO, Rabu (21/1) siang, terlihat di sejumlah tempat yang ada broadcast tersebut seperti, KFC dan Pizza Hut masih tidak terlihat adanya penjagaan dari pihak kepolisian sedikitpun.
Disana, terlihat seperti biasanya dimana orang dengan asyik menyantap makanan tersebut sambil duduk-duduk. Dan sepertinya, tidak ada kejadian yang aneh sama sekali di tempat makanan siap saji tersebut. Tidak hanya itu, Basko Grand Mall yang juga masuk dalam broadcast itu juga tidak terlihat aparat kepolisian yang berjaga-jaga.
Pantauan POSMETRO sekitar pukul 11.35 WIB, aktivitas di Basko Grand Mall seperti biasa. Parkiran mall pun penun oleh mobil pribadi. Begitu juga dengan beberapa angkot yang mangkal di depan Basko.
Saat ditanyai POSMETRO, Vina (22), salah seorang penikmat KFC di kawasan Jalan Ahmad Yani menyebut tidak merasa takut dengan adanya broadcast tersebut. Dia bahkan tidak langsung percaya dengan isu tersebut. ”Ini hanya orang-orang iseng yang mencari sensasi,” kata Vina (22), warga Lubukbuaya ini.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi saat dihubungi wartawan juga membantah adanya broadcast tersebut. Dia mengatakan, Polda Sumbar tidak akan pernah memberikan pemberitahuan yang membuat masyarakat cemas, apalagi ini tentang isu bom. Dia menyebut, kemungkinan besar tindakan ini dilakukan oleh orang iseng yang tidak bertanggung jawab.
“Kita sudah turunkan intel untuk mengecek kebenaran informasi ini. Biar bagaimanapun kita harus tetap waspada, tapi masyarakat jangan mudah terpancing,” tuturnya.
Pasca-broadcast tersebut, sejumlah personel dari Gegana Polda Sumbar sudah disiapkan di beberapa titik lokasi yang diduga akan dijadikan tempat meletakkan bom seperti KFC (Jalan A Yani, Jalan Veteran, SPBU Khatib Sulaiman, Basko Grand Mall dan Plaza Andalas) dan Pizza Hut (Jalan A Yani dan Basko Grand Mall).
Pantauan terakhir, Rabu sore, Basko Grand Mall dan Hotel terlihat masih sepi pengunjung walaupun sudah dijaga personel Brimob bersenjata lengkap. Begitu juga dengan sepanjang garis Pantai Padang (Taplau) terlihat sepi sejak broadcast tersebut.
”Warga diharapkan tetap tenang dan lagi-lagi jangan terpancing isu yang tidak jelas. Kita sedang mencari dalangnya,” pungkas Syamsi. (age/cr13)