ilustrasi
PADANG, METRO–Pekikan minta tolong dari Yanti (47), warga Parak Karambia Tanjuang Aur, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Kototangah, Senin (18/1) sekitar pukul 17.00 WIB, membuat warga sekitar tersentak dan buncah. Suami yang dicintainya, Tasrial (55), ditemukan sudah bersimbah darah di dalam kamar dengan kondisi luka robek di bagian perut dengan usus terburai dan luka di pergelangan tangan.
Tidak ada yang menyangka, pria pengangguran itu ditemukan dalam kondisi tragis dengan darah yang menggenang di sekitar tubuhnya. Padahal, selama ini Tasrial diketahui tidak pernah memiliki musuh. Hanya saja, dia mempunyai riwayat penyakit yang tidak kunjung sembuh, yakni asam lambung kronis.
Penuturan sang istri saat membuat laporan kepada polisi, suaminya selama ini memiliki riwayat penyakit kronis. Saat ditinggalkan di rumah, korban tinggal bersama seorang anaknya yang juga bisu. Namun, dia memang tidak menyangka sama sekali kalau sang suami akan berbuat nekat.
Kepada polisi, Yanti mengaku, saat menemukan jenazah sang suami, dia juga mendapati surat wasiat yang berbunyi; “indak talok lai manangguang sakik ko”. Dugaan sementara, korban sengaja mengakhiri hidupnya karena penyakit tersebut dan tidak memiliki biaya untuk mengobatinya. Sebab, sang istri bekerja hanya mampu menutupi biaya hidup mereka sehari-hari saja.
Kapolsek Kototangah Kompol Jon Hendri mengatakan, berdasarkan penuturan sang istri, petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban yang usai ditemukan dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sumbar. Sementara, petugas menduga masih ada indikasi korban tewas karena bunuh diri.
”Kita belum bisa menyimpulkan ini dengan cepat. Yang jelas, jenazah korban ini langsung dilarikan ke rumah sakit oleh anggota kita dan warga usai ditemukan,” paparnya.
Dia mengatakan, sekitar pukul 16.00 WIB, didapat informasi kalau si korban sempat menyuruh anaknya yang bisa bermain keluar rumah, kemudian mengurung dirinya. Setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB, sang istri (Yanti, red) mendapati suaminya meninggal dengan kondisi tertelungkup dan darah segar mengalir di sekeliling tubuhnya.
”Saat ini masih dilakukan olah TKP oleh petugas, sementara ditemukan sebuah surat yang sepertinya ditulis korban,” tukasnya. Kapolsek belum bisa memastikan, apakah korban murni bunuh diri atau korban pembunuhan.
Sementara Kanit III SPKT Polresta Padang Ipda Novridal menjelaskan, setelah divisum di RS Bhayangkara, diketahui ada sejumlah luka ditemukan di tubuh korban. Pertama, luka robek di leher sekitar 5 cm, di pergelangan tangan 6 cm, perut sebelah kanan 12 cm.
”Petugas menemukan barang bukti dua gergaji dan pisau di samping tubuh korban. Sampai sekarang kasus ini masih dalam penyeldikan. Saat kejadian, anak kandung korban tengah di pasar. Sata itu dalam rumah hanya ada korban bersama satu anaknya yang mengalami gangguan bicara,” ungkap Ipda Nofridal. (age/o)