SUDIRMAN, METRO – Masyarakat Kota Payakumbuh saat ini sudah 98 persen terkaver program JKN-KIS. Mamfaat program JKN-KIS bagi warga Kota Payakumbuh betul-betul dirasakan. Terutama bagi warga Kota yang mengalami sakit dan berobat di RS. Salah seorang Warga Bulakan Balai Kandi, Kota Payakumbuh, Abrar J, saat ditemui wartawan ketika berobat di Fasilitas Kesehatan RSUD Adnan WD Payakumbuh, baru-baru ini mengaku merasakan benar manfaat Program JKN-KIS. Malah pria 70 tahun ini meminta Pemerintah memperkuat program JKN-KIS agar semua masyarakat memiliki jaminan kesehatan di negeri ini.
Dengan adanya kartu JKN-KIS disampaikan pria yang sudah mengenyam asam garamnya kehidupan, tingkat kesehatan masyarakat akan semakin membaik. Karena masyarakat yang sebelumnya sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan RSUD atau klinik berobat akibat tidak punya biaya, kini dengan bermodal kartu JKN-KIS, masyarakat sudah gratis dan dilayani di Rumah Sakit.
“Saya benar-benar merasakan manfaat kartu JKN-KIS ini. Karena dengan bawa kartu ini saya sudah dapat pelayanan di rumah sakit. Bahkan, saya mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas rumah sakit. Tentu ke depan kita harapkan program ini makin ditingkatkan sehingga seluruh rakyat mendapatkan jaminan kesehatan,” harap Abrar J kepada Wartawan dan petugas BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh di RSUD Adnan Wd Payakumbuh, baru-baru ini.
Dia menyebut, dirinya didiagnosa dokter mengalami sakit jantung, dan penyakit dalam maag, sehingga sering keluar masuk rumah sakit untuk dirawat inap. Kemudian, selama 2 tahun harus obat rutin setiap bulan. Tentu memakan biaya besar untuk dirawat dan beli obat selama dua tahun, namun semuanya gratis dengan menggunakan kartu JKN-KIS.
Selama menjalani perawatan dan obat rutin tiap bulan diringa mengaku mendapatkan pelayanan yang ramah dari petugas rumah sakit Adnan WD Payakumbuh. Dia menilai pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit meski harus menunggu antrean panjang, tapi cukup memuaskan.
“Saya sudah 2 tahun ini terus setiap bulan obat rutin. Sering kali dirawat, dan semuanya itu gratis, karena saya memakai kartu JKN-KIS. Saya juga merasakan bahwa pelayanan yang diberikan memuaskan baik dari rumah sakit maupun dari BPJS Kesehatan, memang saya rasakan manfaatnya,” cerita Abrar J diiyakan masyarakat lainnya yang sedang menunggu antri di RS pagi itu.
Dia mengajak agar masyarakat lainnya yang belum menggunakan kartu JKN-KIS supaya segera memilikinya agar kesehatan terjamin. Kemudian dia juga mengaku jika iuran yang dibayar harus diniatkan bernilai sedekah. Sehingga jika tidak mengalami sakit, maka banyak orang diluar sana yang akan memamfaatkannya dan secara tidak langsung kita sudah ikut membantu.
Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh, Atmi Mesra menyebut bahwa seluruh warga harus atau wajib terdaftar sebagai peserta program JKN-KIS. Dikatakannya, dengan menjadi peserta program JKN-KIS berarti sudah memberi proteksi kesehatan kepada diri sendiri, istri, anak dan keluarga.
“Sebenarnya prinsip JKN adalaj gotong royong, kami lebih menyebut sedekah iuran. Karena kita tidak mengambil keuntungan apapun, ini murni untuk pelayanan kesehatan. Karena kita tau bahwa sakit itu tidak kita ketahui kapan datangnya, maka kita persipakan proteksinya dengan menjadi peserta JKN-KIS,” sebutnya.
Disampaikannya, saat ini untik biaya pelayanan kesehatan untuk rawat umum saja di RS minimal 2 juta. Kalau uang Rp2 juta langsung dari kantong kita tentu akan terasa berat. Dia menyebut untuk satu pasien DBD saja butuh 80 orang sehat untuk membayarnya. Untuk satu orang keteterisasi jantung harus 900 orang sehat menyumbanh iuran.
“Iuran yang kita bayar itu jelas bermamfaat bagi diri kita, keluarga kita dan hebatnya iuran yang kita bayar juga bermamfaat bagi orang lain mudah mudahan bernilai pahala bagi kita,” sebutnya berharap agar masyarakat yang belum bergabung dengan program JKN-KIS untuk segera mendaftarkan diri dan keluarga. (us)