ilustrasi
PESSEL, METRO–Saat tertidur pulas di dalam Masjid Baitul Kamal, Kampung Proyek, Kenagarian Talang Balarik, Kecamatan Rahul Tapan, Kabupaten Pessel, tiba-tiba Hasan Basri (30) terbangun. Ia mendengar ada bisikan gaib yang menyuruh untuk membunuh seseorang. ”Jika kamu tidak membunuh, kamu yang dibunuh.”
Suara itu terus menggema di telinga Hasan Basri. Dia bangkit dan langsung menuju ke jamaah lain yang tengah tertidur pulas di dalam masjid, Sabtu (16/1) pukul 01.00 dini hari WIB. Dengan memegang sebilah pisau dapur, Hasan Basri berjalan menuju satu jamaah bernama Okrijal (42).
Dalam waktu hitungan detik, Hasan Basri mendekatkan pisau ke leher Okrijal. Dengan sadis dia menggorok leher petani asal Inderapura itu. Tidak hanya leher, ditemukan luka di tangan kanan, dagu dan kepala. Korban meregang nyawa. Suara teriakan dan rintihan minta tolong korban membuat belasan jamaah yang ada di dalam masjid terbangun. Semua kaget melihat korban sudah berlumuran darah.
Teriakan histeris dari jamaah masjid juga membuat warga sekitar juga terbangun. Semua datang dan memenuhi lokasi kejadian.
Menurut keterangan dua saksi mata, Ikhsanuddin (30), warga Kampung Mekar Sari, Nagari Silaut 3, Kecamatan Silaut, dan Koyo (35), warga Kampung Tanjung Beringin, Lunang, mereka menyaksikan korban sudah tidak berdaya setelah lehernya digorok. Senjata tajam itu berasal dari pisau yang dipakai jamaah sebagai peralatan memasak di masjid.
”Semua tidak menyangka dengan kejadian itu. Korban sudah tidak berdaya karena luka di tubuhnya, segera dilarikan ke RSUD Painan. Sementara pelaku langsung diamankan dari amukan warga yang mendatangi lokasi,” ungkap Ikhsanuddin dan Koyo, dalam kesaksiaannya.
Sementara itu keterangan Kapolsek Tapan AKP Syafrizen, Minggu (17/1) menjelaskan, jika kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku diduga karena ada bisikan halus yang didengar pelaku, Hasan Basri.
”Hasil keterangan tersangka saat diamankan, ada bisikan dari makhluk halus. Pelaku menyebut, jika ada bisikan halus yang menyuruhnya membunuh korban. ’Kalau kamu tidak membunuh kamu yang kena bunuh’,” ungkap Kapolsek AKP Syafrizen, menirukan ucapan tersangka.
Dari keterangan teman-teman jamaah pelaku, diketahui jika Hasan Basri memiliki riwayat penyakit depresi atau gangguan kejiwaan. ”Pelaku diamankan ke Mapolsek sementara korban dirujuk ke RSUD Painan,” ungkap AKP Syafrizen.
Karena belum ada laporan dari keluarga korban ketika itu, maka kepolisian belum mengeluarkan surat penahanan terhadap pelaku. Setelah beberapa jam kemudian, keluarga korban mendatangi Polsek Tapan untuk membuat laporan. ”Dan, kita langsung mengeluarkan surat penahanan terhadap pelaku,” ulas Kapolsek.
Ditemukan Gantung Diri
Akan tetapi, satu hari setelah mendekam di sel tahanan Mapolsek Tapan, Minggu (17/1) sekitar pukul 10.00 WIB, saat anggota Polsek Tapan mengecek keberadaan pelaku di sel tahanan, didapati pelaku sudah tidak bernyawa.
Pelaku diketahui gantung diri dengan seutas tali nilon sepanjang 12 meter yang berada di belakang sel tahanan. ”Kita terus melakukan pendalaman motif penganiayaan dengan pemberatan yang menyebakan korban mengalami luka-luka, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain,” tutupnya. (m)