PAYAKUMBUH, METRO – Mendapatkan pendanaan dari Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (DRPM Kemenristekdikti) tahun anggaran 2019, dosen Universitas Andalas (Unand) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota. Diprakarsai oleh dosen Nelvia Iryani SE MSi, kegiatan ini ditujukan pada usaha kacang kulit sangria, seperti kacang goreng dan randang kacang milik Maiharti yang berlokasi di Jorong Indobaleh Barat, Nagari Mungo.
Usaha Maiharti dipilih sebagai mitra pengabdian karena sejak awal berdiri tahun 1988 sampai saat ini proses produksi masih dilakukan secara tradisional. Dengan menggunakan tungku kayu bakar, wajan besi berukuran besar dan sekop kayu untuk membolak-balik kacang saat disangrai. Hal ini berakibat pada rendahnya mutu atau kualitas produk serta kapasitas produksi menjadi terbatas.
”Rangkaian proses produksi yang masih bersifat tradisional berdampak pada sulitnya menentukan standar kualitas produk. Rendahnya mutu produk terlihat dari bentuk fisik beberapa butiran kacang dalam kemasan yang terlihat gosong dan kehitaman pada sebagian kulitnya. Bahkan rasa pahit begitu jelas terasa saat kacang tersebut dimakan”, Kata dosen Fakultas Ekonomi Unand yang juga menjadi Ketua Tim PKM Nelvia Iryani di Payakumbuh.
Menurut Nelvia, kegiatan pengabdian kepada masrayakat ini dilaksanakan untuk membantu mitra dalam meningkatkan kewwirausahaannya. Serta mengembangkan usaha kacang kulit sangrai di Kecamatan Luak, Limapuluh Kota.
”Kita fokus pada peningkatan kewirausahaan bagi mitra melalui perbaikan kualitas dan peningkatan kapasitas produksi terlebih dahulu. Setelah itu barulah kemudian mitra kita bantu dalam hal pemasarannnya melalui perbaikan kemasan,” kata Nelvia.
Nelvia menjelaskan, pemberian bantuan peralatan berupa mesin rotate untuk menyangrai kacang kulit kapasitas 50 Kg, menjadi fokus utama kegiatan PKM ini. “Tidak hanya memberikan bantuan berupa mesin sangrai, kami juga membantu mitra dalam memperbaiki layout (bentuk) produksi hingga mendisain kemasan serta mendampingi mitra dalam memasarkan produknya ke minimarket dan toko oleh-oleh di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota,” paparnya.
Disebutkan, pihaknya menggandeng Alfikri SPt MSi, dosen Manajemen Produksi Pertanian Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Payakumbuh dalam membuat instalasi mesin rotate kacang sangrai kapasitas 50 Kg tersebut serta melibatkan beberapa mahasiswa dalam pengerjaannya.
Dengan digelarnya kegiatan pengabdian ini, menurut Maiharti, selaku pihak mitra merasa sangat terbantu sekali.
“Awalnya pakai wajan besi besar untuk menyangrai kacang, capek mengaduk-aduk terus. Setelah dapat bantuan mesin sangrai, kapasitas kacang yang bisa saya olah bisa lebih banyak. Hasilnyapun bagus,” kata Maiharti.
Nelvia menambahkan, dengan selesainya seluruh rangkaian kegiatan PKM ini, mereka berharap kapasitas produksi kacang sangrai Maiharti meningkat dan mutu produknyapun menjadi lebih baik. “Produk dikemas dengan kemasan yang lebih marketable dan dilengkapi dengan label (merek) kemasan yang menarik sehingga pemasarannya menjadi lebih luas,” katanya. (us)