PASARRAYA, METRO – Ketua Kesatuan Pedagang Pasar (KPP) Kota Padang, H Asril Manan menilai pembangunan pasar bertingkat (Fase I-VII) oleh investor hanya untuk kepentingan proyek. Rencana itu bukan solusi yang dibutuhkan pedagang saat ini.
“Membangun pasar dengan melibatkan inverstor bukan solusi. Bukan itu yang dibutuhkan pedagang saat ini,” sebut Asril Manan didampingi sekretaris Irwan Sofyan kemarin di Pasar Raya, Selasa (27/8).
Ia mengatakan, yang dibutuhkan pedagang di pasar bertingkat adalah akses pembeli untuk masuk ke dalam agar segera dibuka. Selama ini ribuan pedagang di Fase I sampai Fase VII telah dibuat stres karena kedai mereka lengang. Bertahun- tahun pedagang stres karena tak berjual beli akibat akses mereka ditutup oleh pedagang yang berjualan di jalan.
Sementara, di sisi lain, pemerintah kota membiarkan pedagang bebas menutup akses tersebut. Bahkan ada akses ke dalam ditutup pula oleh bangunan yang permanen. Seperti yang terlihat di depan Fase VII.
“Strategi membuat orang toko stres supaya pasar ini bisa dibangun oleh investor, itu akhlak yang tidak bagus. Ini termasuk strategi kapitalis. Dibuat pedagang ini mati dulu, baru investor masuk,” cetusnya.
Kalau mau solusi dan niat baik, Pemko kata Asril Manan, sebaiknya menyelamatkan pedagang dengan membangun pasar secara menyeluruh. Pemko harus melibatkan ahli planologi atau ahli perkotaan dalam merancang pasar, sehingga Pasar Raya Padang bisa menjadi pasar tujuan dan menarik untuk dikunjungi sepanjang masa.
“Kalau tak ada tenaga ahli dari Unand, kita datangkan dari luar seperti UI. Mari kita rencanakan pembangunan Pasar Raya ini dengan baik,” sebut Asril lagi.
Bahkan jika Pemko tak punya dana untuk membangun pasar, pedagang secara bersama-sama bisa membangunnya. Tidak perlu melibatkan investor. Karena investor hanya akan mencari keuntungan sebesar-besarnya. Sementara pedagang akan tersingkir dengan sendirinya.
Saat ini, jika Pemko membuka akses ke dalam dan menata PKL tidak berjualan di jalan, maka persoalan selesai. Yang diperlukan hanya pembersihan. Dan, itu bisa dilakukan pedagang.
“Yang diperlukan sekarang adalah bagaimana akses itu dibuka. Mulai di bundaran Air Mancur hingga Permindo dan Pasar Baru. Kita minta pihak kepolisian untuk turun tangan membebaskan jalan. Karena melanggar undang-undang,” ujarnya.
Ia meminta Pemko Padang melalui Dinas Perdagangan segera membatalkan rencana melibatkan investor membangun pasar bertingkat. “Bagaimanapun pedagang harus diselamatkan. Kalau dengan investor, pedagang tak akan bisa menjadi besar,” sebut sebut tokoh pasar ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal mengatakan, dilibatkannnya investor dalam pembangunan pasar karena keterbatasan dana APBD Padang. Tujuannya adalah untuk memajukan pasar dengan cepat. Karena selain pasar, nanti akan dibangun hotel, convention center bertaraf internasional sebagai fasilitas pendukung, sehingga pasar semakin ramai.
“Tujuan kita melibatkan investor agar pembangunan bisa berjalan lebih cepat. Kalau model sekarang, kapan kita akan maju,” sebut Endrizal.
Di sisi lain, investor yang akan membangun pasar bertingkat itu, menurutnya adalah orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi, punya masjid dan pondok pesantren. Tujuannya ikut membangun pasar adalah bukan untuk berfikir untung semata, tetapi untuk membangun Kota Padang. (tin)