SAWAHAN, METRO -Musim kemarau yang sudah mencapai puncaknya berdampak pada ketersediaan air bersih di wilayah Kota Padang. Sejumlah kelurahan di Kecamatan Lubukkilangan, yakni Tarantang, Baringin, Batugadang dilanda kekeringan. Akibatnya, warga di kelurahan ini sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari karena debit air surut.
Seperti di di Kelurahan Baringin dan Kelurahan Tarantang, ada ratusan warga terdampak kekeringan. Kemudian, di Batugadang, tercatat sekitar 350 unit rumah di Batugadang kekurangan air bersih. Ketua RW 02 Batugadang, Erwin mengatakan, ada sekitar 350 unit rumah yang mengalami krisis air bersih di wilayahnya.
Krisis air bersih di Batugadang ini, kata Erwin, disebabkan oleh Pamsimas yang selama ini menjadi sumber air bersih untuk warga, mengalami kekeringan sejak sejak sebulan ini.
“Ada dua Pamsimas di daerah ini, dan lokasinya di kawasan Ngalau. Tapi dari dua Pamsimas, hanya satu yang airnya masih mengalir, tapi debit airnya kecil, satu Pamsimas lagi itu mengalami kekeringan,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, sejak beberapa hari lalu Tim Reaksi Cepat (TRC) Semen Padang serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah menyalurkan air bersih untuk rumah-rumah warga.
Upik (55), warga RT 05 RW 02 Kelurahan Batugadang, mengungkapkan kekeringan membuatnya kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Karena musim panas, dan tidak ada turun hujan. Jadinya sulit untuk mendapatkan air,” ujar Upik.
Ia berharap hujan turun dan kembali mengisis air yang ada di sumur, dan air yang mengalir dari bukit Batu Putih dapat mengalir kembali. Dikatakan, kekeringan ini tidak hanya terjadi pada tahun 2019 ini saja, namun juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun-tahun sebelumnya juga terjadi musim kemarau, namun tahun lalu tidak sampai membuat sumur-sumur yang ada menjadi kering, semenjak musim kekeringan ini kami mendapat bantuan air bersih berkat bantuan dari Semen Padang,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Padang dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muharlion meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang secepatnya menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di Lubukkilangan. Salah satunya, PDAM perlu menyiapkan tempat penampungan air permanen.
“Tentu kita minta kepada PDAM mencarikan solusi yang tepat apakah dengan mengalirkan air kepada masyarakat dalam bentuk permanen. Apakah dengan bentuk membuatkan sumur bor, ataupun menyediakan pompa air,” kata Muharlion saat dihubungi, Minggu (25/8).
Jika perlu, sebut Sekretaris DPD PKS Kota Padang ini, PDAM harus membuat titik-titik daerah darurat air sebagai penampungan air. Dengan begitu, kata dia, jika nanti sewaktu-waktu kembali terjadi kemarau yang mengakibatkan kekeringan di tempat-tempat itu bisa dimanfaatkan seefisien mungkin.
“Ini sudah termasuk bencana dalam kategori lokal. Kita juga punya dana tanggap darurat untuk menuntaskan persoalan itu. Kalau perlu ada titik-titik penampungan untuk masyarakat miskin yang bekerjasama antara Baznas dan PDAM,” ucap Murhalion.
Selain meminta menuntaskan kekeringan ke PDAM, menurut Muharlion, penanganan krisis air ini perlu dikaji dari hulu ke hilir. Biasanya ketika musim kemarau panjang tersebut bisa terjadi karena tahanan air dari hulunya sudah mulai munyusut, maupun ada pekerjaan penebangan kayu.
“Tentu ini jadi titik persoalan yang harus dievaluasi. Mungkin ini sambil jalan bisa ditelusuri. Ini maunya tuntas persoalan krisis air ini,” imbuh Muharlion.
PDAM Suplai Air Bersih
Kendati demikian, Muharlion mengapresiasi, langkah PDAM yang menyuplai air bersih dengan menggunakan sejumlah mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air kepada masyarakat di Lubukkilangan. Hanya saja, menurut dia, hal ini perlu diimbangi dengan upaya untuk mendapatkan cadangan air bersih.
“Tindakan yang telah dilakukan PDAM itu kan merupakan penyelesaian dalam waktu yang sebentar. Tapi kita inginnya persoalan ini segera selesai, jadi kita berharap Pemko mencarikan solusi yang tepat, bagaimana krisis air tidak berlarut-larut,” tambah Muharlion.
Jika yang terdampak bencana ini merupakan warga berpenghasilan rendah. Maka perlu menjadi PR bagi PDAM untuk mengusulkan kepada pemerintah pusat agar warga berpenghasilan rendah tersebut mendapatkan subsidi sehingga tidak memberatkan mereka.
“PDAM dan pemerintah pusat agar berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan krisis air bersih dengan memberikan subsidi. Maka warga ini bisa tersuplai air bersih setiap bulan,” pungkas Muharlion.
Sebelumya diketahui, warga di Kecamatan Lubukkilangan mendapatkan bantuan pasokan air bersih dari BPBD dan juga TRC PT Semen Padang. Tak hanya itu, PDAM Kota Padang juga telah memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan. (mil/r)