AGAM, METRO – Meski tubuhnya penuh dengan luka robek dan berdarah-darah, Suwardi (55), warga Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, selamat dari maut setelah bergulat dengan buaya besar yang menerkamnya ketika mencari pensi di aliran Sungai Batang Anggang.
Sungai Batang Anggang memang terkenal dengan banyak buaya. Namun demi menafkahi keluarga Suwardi siap menghadangnya hingga harus terpaksa bergulat dengan buaya.
Suwardi selamat. Buaya lapar yang menerkamnya menyerah dan kabur karena keletihan usai bergulat di dalam air dengan waktu yang cukup lama. Saat keluar dari air, Suwardi nampak lemas. Sekujur tubuhnya penuh luka robek akibat digigit dan dicakar buaya. Saat ini , Suwardi masih menjalani perwatan medis di puskesmas.
Informasi yang dihimpun POSMETRO, peristiwa ini berawal saat korban Selasa (20/8) siang sekira pukul 12.00 WIB, mencari pensi di sekitar aliran sungai Sungai Batang Anggang. Kehadirannya, ternyata mengusik se ekor buaya yang sedang lapar dan langsung menerkamnya.
Korban yang sudah terbiasa melihat buaya dengan tenang mencoba menghadapi dan melawan buaya tersebut dengan cara bergulat di dalam air. Beberapa cakaran dan gigitan di tubuhnya membuat korban berteriak kesakitan dan meminta tolong. Teriakannya ternyata terdengar oleh seorang warga yang kebetulan berada dekat lokasi itu.
Murni (47) ,warga Alahan Duku, Jorong Pasar Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek adalah saksi yang sempat melihat pergulatan antara Suwardi dengan buaya tersebut. Bahkan dia tak menyangka Suwardi bisa bertahan dan selamat dari cengkraman buaya itu.
Dari pengakuan Murni, dia mengetahui adanya peristiwa itu karena mendengar ada teriakan mintak tolong dari korban. Dia langsung berlari mencari sumber suara itu. Tidak berapa lama kemudian, dia melihat ada perkelahian manusia dengan buaya di dalam sungai. Karena dia hanya seorang perempuan dan saat itu sendirian, Murni mengaku tidak berani untuk turun membantu korban.
“Saya terkejut ketika melihat bapak itu bergulat dengan buaya besar di dalam air. Meski terluka, bapak itu begitu gesit melawan sampai buayanya kehabisan tenaga dan akhirnya kabur. Disaat buaya kehabisan tenaga, bapak itu pun langsung keluar dari dalam sungai,” ungkapnya.
Murni pun akhirnya memberi tahu warga sekitar bahwa ada orang diterkam buaya. Masyarakat yang mendengar informasi itu langsung berhamburan datang untuk melihat dan mengginformasikan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian setempat.
Kepolisian yang mendapat informasi tersebut langsung terjun kelokasi dengan membawa kendaraan ambulance untuk melakukan pertolongan terhadap korban yang sudah kesakitan dan berdarah-darah.
Kapolres Agam AKBP. Ferry Suwandi melalui melalui Paur Humas Polres Agam Aiptu Septa Beny Putra membenarkan peristiwa tersebut. Katanya, korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis di Puskemas, korban menggalami robek-robek di bahagian tangan, punggung dan dadanya. Diduga buayanya sedang lapar,” terangnya.
Beny melanjutkan, pihaknya sempat berkomunikasi dengan korban. Dari pengakuan korban, saat itu dia sedang mencari pensi. Pekerjaan itu memang dia lakoni setiap hari untuk menafkahi anakdan istrinya. Dia tidak menyangka Selasa itu menjadi hari naas baginya. Padahal, sewaktu akan berangkat mencari pensi dia tidak ada menaruh firasat buruk.
Beny juga menambahkan, untuk saat ini korban sudah ditanggani tim medis di puskemas dan sedang mendapatkan pertolongan dengan maksimal. Pihak keluarga korban juga sudah berdatangan menjenguknya.
“Kita menghimbau kepada masyarakat Agam, khusunya yang tinggal di aliran sungai yang di sinyalir banyak buaya, agar selalu berhati-hati. Kalau ingin melakukan aktifitas di tepi sungai perhatika lokasi sekitar dan pastikan semuanya aman agar hal serupa tidak terjadi kepada yang lainya,” pungkasnya. (pry)














