BUKITTINGGI,METRO – Penanaman padi sistem Jajar Legowo (Jarwo) Super, mulai diterapkan oleh beberapa gapoktan di kota Bukittinggi salah satunya, Gapoktan Pulai Sepakat, dimana untuk prosesnya sendiri langsung mendapat bimbingan dari Dispertan dan pihak kelurahan Pulai Anak Aia.
Kabid Penyuluhan dan Kelembagaan Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan kota Bukittinggi, Yurmanelli, menjelaskan, budidaya padi Jajar Legowo Super (Jarwo Super) merupakan teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar Legowo 2:1.
“Sistem Jarwo Super ini memudahkan masyarakat dalam proses penanaman serta memberikan keuntungan dari penanaman padi biasa. Untuk prosesnya, tetap dibantu dengan memberikan pupuk dan bibit, serta memberi jaring di atas padi, untuk menghalau burung pemakan padi yang datang,” ujarnya.
Cara tanam sama dengan tanam padi biasanya. Namun sistemnya yang berbeda dengan cara tanam biasa dan bibit yang beda dan merupakan kualitas unggul di Sumbar. Untuk proses sistem penanaman Super Jarwo ini hanya membutuhkan masa panen 110 hari dan lama persemaian 18 hari.
Manfaat dari tanam padi sistem Jarwo ini, telah dirasakan Gapoktan Pulai Sepakat. Rusnawati, salah seorang petani, mengaku, setelah menerapkan sistem Jarwo, kelompoknya bisa panen 3 kali dalam setahun.
“Biasanya panen 2 kali dalam setahun, namun sejak menggunakan sistem Jarwo super ini, saya dan petani lain bisa panen 3 kali dalam setahun. Kualitas hasil panen padi sama dengan hasil panen padi 2 kali setahun. Namun sistem ini lebih menguntungkan kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Pulai Anak Aia Hendra Anthony Hatta menuturkan, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Bukittinggi akan terus mendorong petani di Bukittinggi, untuk ikut melaksanakan sistem penanaman padi Jarwo. Selain mendukung program nasional sistem tanam Jarwo ini, lebih memberikan keuntungan kepada petani itu sendiri.
“Seperti yang dilaksanakan Gapoktan Pulai Sepakat yang mulai menerapkan penanaman padi dengan sistem Jarwo. Ini sangat berguna untuk meningkatkan hasil pertanian juga termasuk program nasional yang terdapat dalam paket guna pengelolaan tanaman terpadu. Kami dari pihak kelurahan akan berkoordinasi dengan PPL pertanian untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan ke lapangan,” jelasnya. (u)