PDG.PARIAMAN, METRO – Sekda Padangpariaman Jonpriadi menyatakan, saat ini pemkab terus berupaya untuk mengembangkan lahan miliknya di kawasan Malibou Anai, Kanagarian Guguak, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Padangpariaman. “Kawasan ini terdapat lahan seluas 5 hektare milik Pemkab Padangpariaman. Jadi sesuai dengan rencana kawasan itu akan kita kembangkan sebagai kawasan sentra kakao, kebetulan kita di Kabupaten Padangpariaman berhasil mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat untuk keperluan pengembangan kawasan sentra kakao dimaksud,” kata Sekdakab Jonpriadi.
Untuk tahap awal sebutnya, bantuan yang dikucurkan pusat sebesar Rp15 miliar. Saat ini proses pengerjaannya masih sedang dibangun, tepatnya di samping lokasi objek wisata water boom yang pernah dibangun pihak Pemkab Padangpariaman sebelumnya.
“Jadi sesuai rencana, kawasan di sekitar lokasi water boom tersebut nantinya akan dikembangkan sedemikian rupa, dimana nantinya akan ada pabrik mini pengolahan kakao, hingga ke tingkat produksinya. Begitu pula sejumlah tempat untuk menjual beragam jenis produk kakao yang berasal dari Padangpariaman,” sebutnya.
Prinsipnya sebut Jonpriadi, di sekitar kawasan sentra kakao tersebut semua akan tersaji lengkap, mulai dari produk hulu sampai hilirnya.
Terkait hal itu Jonpriadi mengaku optimis, keberadaan sentra kakao dimaksud nantinya juga akan berdampak positif terhadap pengembangan lokasi objek wisata water boom yang terdapat di kawasan tersebut, sehingga ke depannya kawasan itu juga bisa dioperasikan seperti diharapkan.
“Seperti diketahui, harapan kita nantinya yang akan mengoperasikan kawasan objek wisata water boom tersebut adalah pihak swasta dengan sistem BOP. Dimana nantinya akan ada perjanjian atau MoU, mungkin dalam bentuk bagi hasil atau bagaimana,” terangnya.
Terkait hal itu, sejak tahun lalu pihaknya dari Pemkab Padangpariaman telah mencari para peminat yang ingin menanamkan investasinya untuk keperluan mengoperasikan water boom dimaksud. Hanya saja sampai saat ini masih belum satu pun diantara rekanan yang dinayatakan layak untuk itu.
“Jadi keinginan kita sebenarnya bagaimana agar water boom tersebut bisa sesegeranya dioperasikan secepatnya, namun semua kembali terpulang kepada investor yang ingin menanamkan investasinya,” terangnya.
Di pihak lain, masih menurut Jonpriadi kawasan di sekitar Malibou Anai tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan rest area yang nantinya akan dibangun oleh pihak Provinsi Sumatera Barat. Dengan begitu pihaknya mengaku sangat optimis jika kawasan di sekitar itu nantinya akan berkembang sedemikian rupa. Juga tentunya akan semakin ramai dikunjungi wisatawan.
Di pihak lain, Mutia Aziz, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Padangpariaman tak luput berharap agar pihak terkait bisa sesegeranya mengoperasikan kawasan objek wisata Water Boom, yang sempat dibangun pada era kepemimpinan Bupati Muslim Kasim itu.
“Harapan kita tentunya bagaimana kawasan objek wisata tersebut nantinya bisa dioperasikan sebagaimana mestinya, karena kan untuk pembangunannya selama ini telah menghabiskan biaya yang cukup besar.
Makanya kita tentunya sangat mendukung jika ada keinginan jajaran Pemkab Padangpariaman untuk bisa mengembangkan kawasan itu sedemikian rupa. Kan sayang kalau asset bernilai puluhan miliaran rupiah itu kalau dibiarkan terlantar begitu saja. Padahal kan hal itu kans eharusnya bisa dimaksimalkan untuk menambah pemasukan PAD bagi daerah,” terangnya.
Seperti diketahui, sejak dibangun pada masa era kepemimpinan Bupati Muslim Kasim, hingga saat ini objek wisata water boom dimaksud belum pernah dioperasikan, meski pihak Pemkab sendiri telah mengumumkan tender secara terbuka, tetap saja belum ada rekanan yang berminat untuk menseriusinya.
Akibatnya, Watter Boom di Malibo Anai tersebut terancam menjadi besi tua. Kenapa saat ini berberapa aset yang telah dibangun Pemkab Padangpariaman untuk membangun watter boom tersebut telah penuh karatan. Bahkan kalau dioperasikan juga dengan mencari investor tentu akan muncul persoalan lain. Paling tidak investor tersebut kembali membuat tempat seluncuran yang telah dibangun Pemkab Padangpariaman itu, karena telah pada berkarat.
Terpisah Kadis PUPR Padangpariaman Deni Irwan menyebutkan jika kondisi bangunan fisik water boom dimaksud masih layak dioperasikan.
“Setelah dilakukan cek fisik, diketahui bahwa kondisi bangunan fisik di objek wisata water boom tersebut masih layak untuk dioperasikan. Bahkan sebelumnya telah ada rekanan yang menyatakan minat untuk mengoperasikannya, hanya saja karena terkendala masalah kelengkapan surat surat dan administrasi, alhasil hingga saat ini belum ada yang dinyatakan layak untuk itu,” terangnya.
Hanya saja diakuinya, di sejumlah lokasi memang diperlukan pembenahan dan perbaikan seperlunya. Prinsipnya lanjut Deni Irwan, pihaknya dari Pemkab Padangpariaman jelas berkomitmen kuat untuk bisa memaksimalkan pengoperasian kawasan objek wisata yang dibangun pihak Pemkab Padangpariaman itu. Hal itu terbukti dengan dibukanya tender terbuka bagi rekanan yang berminan untuk menanamkan investasinya dengan sistim bagi hasil. (efa)