Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia mencapai angka 1,6 juta anak namun baru 18 persen yang sudah mendapatkan layanan pendidikan inklusi. Sementara untuk jumlah SLB dari tingkat SD sampai dengan SMA di tahun 2017 berjumlah 2.070. “Fakta dan data tersebut menjadi alasan kuat Bank BRI untuk menyalurkan CSR kepada 57 SLB sehingga mendorong sekolah inklusi di daerah – daerah,” urai Syamsul Arifin.
Bantuan berupa sarana dan prasarana diberikan kepada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) atau Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa (SMKLB).
“Adapun bentuk bantuannya berupa perlengkapan belajar mengajar, perbaikan atau renovasi bangunan kelas serta sarana prasarana pendukung lainnya,” pungkas Syamsul Arifin. (rel/humas)


















