PADANG, METRO – Guna mensukseskan kegiatan Pekan Nasional (Penas) Tani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke – XVI tahun 2020, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar kebut pengerjaan normalisasi Batang Lurus, Kota Padang.
“Kita harus kerjakan cepat, karena sifatnya mendesak. Untuk itu kita butuh anggaran tambahan untuk menuntaskan normalisasi tersebut,”ungkap Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar, Rifda Suriani, Kamis (15/8) di Padang.
Dikatakannya, setidaknya untuk menuntaskan pengerjaan normalisasi Batang Lurus membutuhkan anggaran Rp32 miliar, dengan alokasi Rp12 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)Perubahan Pemprov Sumbar 2019. Kemudian sisanya Rp20 miliar dialokasikan pada 2020.
Dengan anggaran itu, diharapkan kondisi lokasi Penas Tani KTNA tingkat nasional di kawasan Air Pacah, Kota Padang sudah aman dari banjir. Mengingat selama ini kawasan itu adalah langganan banjir.
“Dengan dana itu penanganan sudah bisa sampai pada daerah Timur, By Pass Air Pacah, terutama seputas komplek kantor Walikota Padang,”sebutnya.
Disebutkannya, sebelum tambahan anggaran itu, Pemprov Sumbar juga sudah mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk melanjutkan pengerjaan. Dengan begitu, normalisasi Batang Lurus dapat dituntaskan pada 2020.
“Hanya saja untuk Batang Maransi memang belum dapat dikerjakan, karena proses pembebasan lahan masih berlanjut,”ulasnya.
Diakuinya, untuk menangani sejumlah sungai kewenangan Pemprov Sumbar, Dinas PSDA Sumbar membutuhkan tambahan anggaran pada APBD Perubahan. Seperti pembangunan prasarana sungai Batang lurus dan Maransi Rp12 miliar.
Kemudian, rehabilitas checkdam Batang Tampo Rp210 juta, rehabilitasi checkdam Batang Malana Rp210 juta, pembangunan prasarana sungai Batang Aia Katiak Rp210 juta dan pembangunan prasarana sungaiBatang Bunut Rp210 juta.
“Alokasi itu guna meningkatkan pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas PSDA, khususnya pada indikator kinerja yang realisasinya di bawah 100 persen,”sebutnya.
Selain dua kegiatan itu, juga ada penanganan kawasan Batang Silaut di Tarusan dan Batang Masang di Pasaman. Penanganan itu berupa pembangunan sejumlah prasarana, seperti penguatan tebing.
Administrasi
Diungkapkannya, pada 2019 PSDA Sumgar peroleh anggaran Rp146,7 miliar. Angka itu terbagi dalam belanja tidak langsung Rp14,8 miliar, sedang belanja langsung Rp131,8 miliar, dari jumlah itu belanja modal Rp100,09 miliar.
Dari anggaran itu terhitung 25 Juli 2019, realisasi keuangan dan fisik Dinas PSDA Sumbar mencapai 21,61 persen keuangan dan 27,66 realisasi fisik. “Untuk realisasi kita memang masih agak kurang, mengingat proses administrasi penandatanganan kontrak. Jadi kita harus selesaikan adminitrasi agar kegiatan dapat dimulai,”ungkapnya.
Meski begitu, Rifda optimis realisasi keuangan dan fisik akan tercapai sesuai target hingga tutup tahun anggaran. “Persoalannya hanya kita lambat memulai, ada banyak persoalan selain administrasi juga pembebasan lahan,”pungkasnya.(fan)