SAWAHLUNTO, METRO – Warga Desa Sikalang, Kecamatan Talawi dua tahun belakangan ini masih diresahkan dengan lepasnya 2 ekor buaya dari penangkaran buaya yang dikelola pihak PT. Wahana Wisata Sawahlunto (WWS).Namun, hal itu hingga sekarang masih terbilang belum ada titik terang dalam penanganannya atau masih menjadi misteri bagi warga setempat dengan akibat terus menjaga waspada jika buaya menyerang.
Melihat langsung ke Lapangan, tempat penangkaran buaya Desa Sikalang, Kamis (15/8), sungguh terlihat miris seperti hutan belantara saja. Di sana akan disugukan kolam buaya yang disekitarnya hanya dipenuhi semak atau dalam artian tidak diurus.
Sementara, Sekretaris Desa Sikalang, Rony Wibowo mengatakan, memang dalam dua tahun belakang masyarakat setempat resah dengan berkeliarannya dua ekor buaya. Diketahui sudah pernah ditemukan dan dilempari batu oleh warga.
“Ya menurut saksi (warga) ada yang menemukan buaya dan langsung mereka lempar dengan batu, namun tidak sampai mati. Hal ini memang meresahkan warga hingga sekarang,” ujar Rony.
Info sementara, katanya buaya tersebut merupakan anak buaya dari buaya yang ada di penangkaran yang kini sudah beranjak besar dan berkeliaran bebas di Desa Sikalang. “Sebelumnya, anak anak buaya tersebut ditemukan oleh anak anak warga setempat dan mereka sempat berfoto bersama anak buaya itu. Kemudian buaya itu dilepas di Sungai Kalitam ini,” ungkapnya.
Katanya, buaya tersebut sekarang bersarang di danau bekas tambang yang berada tak jauh dari penangkaran buaya “Di situ ada setidaknya 2 hingga tiga ekor buaya, jika ada yang minta buktinya, kita keringkan saja airnya maka akan ditemukan buaya tersebut atau dipancing dengan daging,” ungkapnya.
Sementara, setelah dikonfirmasi, Ibeng Pamungkas pihak dari PT. WWS mengatakan, masalah ini sebenarnya adalah masalah lama yang dihangat hangatkan. Menurutnya pihak WWS sekali tiga hari pergi ke penangkaran untuk memberikan makan pada buaya tersebut.
“Memang isu yang beredar sekarang pihak WWS tidak mengurus penangkaran itu. Padahal kami sekali tiga hari pergi ke situ untuk memberikan makan buaya,” ujarnya lewat telpon seluler.
Dia mengatakan, jika memang hingga sekarang buaya tersebut ada yang lepas dan membuat warga resah, harap dilaporkan saja pada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). (zek)














