SUDIRMAN, METRO – Ratusan ekor hewan kurban jenis sapi di Kota Payakumbuh telah memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan Pemerintah Kota Payakumbuh melalui UPTD Puskeswan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Payakumbuh sejak beberapa waktu lalu.
SKKH yang diberikan kepada masyarakat/kelompok masyarakat yang mengelola hewan kurban untuk pelaksanaan penyembelihan pada lebaran Idul Adha nanti. Sebelum SKKH tersebut diberikan kepada masyarakat yang merupakan pengurus Mesjid itu, petugas Kesehatan Hewan dari UPTD Keswan Dinas Pertanian Kota Payakumbuh melakukan pemeriksan kesehatan hewan ke kandang-kandang tempat sapi tersebut dipelihara.
Petugas Keswan yang juga didampingi dokter hewan itu, tidak saja memeriksa kesehatan hewan secara fisik atau kasat mata, namun juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan apakah sedang bunting (hamil.red) atau tidak, jika kondisi hewan tidak sehat maupun sedang hamil, petugas tidak akan mengeluarkan SKKH dan direkomendasikan untuk diganti.
Pemeriksaan tersebut meliput, pemeriksaan gigi, hidung, telinga, kulit serta penyakit lainnya. Setelah dinyatakan sehat, petugas akan memberikan SKKH kepada warga yang mengelola hewan kurban masyarakat tersebut.
“Iya, dari sekitar 1.900 hewan ternak kurban di Payakumbuh pada tahun 2019 ini, sekitar 400 ekornya diantaranya telah kita berikan SKKH, karena telah kita periksa kesehatannya termasuk pemeriksaan hamil atau tidaknya hewan tersebut,” terang Kepala UPTD Keswan Kota Payakumbuh, drh. Trisna Yesy, baru-baru ini di salah satu kandang sapi masyarakat di Kelurahan Sungai Durian Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Latina).
Ia juga menambahkan, meski dari pemeriksaan yang dilakukan petugas terdapat hewan yang sakit, namun hal tersebut tidak berpengaruh, sebab penyakit hewan tersebut hanya panas biasa, sehingga tetap layak untuk disembelih. Selain itu, masyarakat terus dihimbau untuk tidak melakukan pemotongan hewan betina, terutama hewan betina produktif.
“Kita terus sosialisasikan agar pemotongan/penyembelihan hewan betina produktif tidak dilakukan, termasuk hewan yang sedang bunting, jika ditemukan, tentu kita rekomendasikan untuk diganti dan tidak kita keluarkan SKKH nya,” tutup drh. Yesy.
Hal senada juga diungkapkan Lurah Sungai Durian Kecamatan Latina, Nur Asiah, ia juga menyebutkan juga ikut melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pemotongan hewan betina produktif. Sementara tekait pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan petugas hingga ke kandang-kandang mendapat apresiasi dari pihak kelurahan.
“Untuk mencegah pemotongan hewan ternak sapi betina produktif, kita terus lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kita juga apresiasi pemeriksaan kesehatan hewan ke kandang-kandang sapi masyarakt yang dilakukan petugas Puskeswa, sehingga kesehatan hewan yang akan disembelih pada Idul Adha nanti betul-betul hewan yang sehat,” ujarnya. (us)