”Meskipun harga daging di Pasar Padangpanjang mengalami turun, tetap saja tidak dapat menaikkan daya konsumsi dan beli masyarakat terhadap daging,” jelas Wan, Senin (10/8).
Sepinya pembeli, menurutnya berpengaruh terhadap omset penjualan pedagang. Di mana, penurunan omset mencapai 50 persen.
”Penurunan itu tidak hanya terjadi pada hari biasa, namun juga terjadi pada hari-hari Balai Pasar Padangpanjang,” sebut Anto (31), pedagang daging.
Dia juga yakin rendahnya daya beli masyarakat menandakan tingkat perekonomian masyarakat pun saat ini menurun.
Terpisah, Kepala Tata Usaha UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Padangpanjang, Fery SWD menyebutkan, rendahnya daya beli masyarakat terhadap daging juga berimbas kepada jumlah pemotongan sapi dan kerbau di RPH, bila dibandinkan beberapa pekan belakangan ini.
”Biasanya pemotongan sapi dan kerbau bisa mencapai 16 hingga 23 per hari. Namun, sejak beberapa hari belakangan RPH menerima pemotongan hanya 8 hingga 14 ekor untuk hari,” ujar Fery. (a)