PADANG, METRO – Kapolda Sumbar Irjen Pol H. Fakhrizal resmi membuka Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Brigadir Polri Tahun Ajaran 2019/2020 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Padang Besi Padang, Selasa (6/8). Sebanyak 210 siswa Bintara Polri yang sudah dinyatakan lulus dari seluruh rangkaian seleksi akan mengikuti pendidikan untuk menjadi seorang polisi dalam waktu 7 bulan.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda Sumbar membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, yang mengucapkan selamat kepada kepada 8.875 calon Bhayangkara siswa, terdiri atas 8.475 pria dan 400 wanita, yang dinyatakan lulus untuk mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Polri, secara serentak di Sekolah Polisi Wanita dan 31 SPN Polda jajaran.
“Masih ada ribuan pemuda dan pemudi Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan serupa. Wujudkan rasa syukur dengan melaksanakan pendidikan penuh semangat, kesungguhan, dan integritas.
Saat menyelesaikan pendidikan di awal Maret 2020, kalian akan langsung dihadapkan kepada berbagai tantangan tugas, seperti pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020 di 270 wilayah, serta pengamanan berbagai agenda nasional dan internasional,” ungkap Irjen Pol Fakhrizal.
Irjen Pol Fakhrizal juga berpesan kepad para siswa untuk memanfaatkan waktu pendidikan yang cukup singkat ini, memperoleh pengetahuan, melatih keterampilan, serta menyerap pengalaman, sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas.
“Tunjukkan disiplin dan integritas selaku insan Bhayangkara, yang berpedoman kepada Tribrata dan Catur Prasetya serta patuhi seluruh peraturan yang berlaku, serta hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat merusak kehormatan pribadi, keluarga, dan institusi,” kata Irjen Pol Fakhrizal.
Irjen Pol Fakhrizal menjelaskan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Sejarah telah menunjukkan, transformasi negara-negara berkembang menjadi negara maju, tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti yang telah dilaksanakan oleh negara Jepang, Korea Selatan, dan Singapura.
“Kualitas sumber daya manusia juga menjadi faktor kunci dalam pengelolaan organisasi Polri. Ketersediaan personel yang memiliki kualitas unggul, menjadi aspek penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas. Terlebih ke depan, tantangan yang dihadapi Polri akan semakin kompleks. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Irjen Pol Fakhrizal.
Irjen Pol Fakhrizal menegaskan berbagai kejahatan lintas negara, seperti terorisme dan perdagangan narkotika, kejahatan terhadap kekayaan negara, berupa korupsi dam illegal fishing, kejahatan berimplikasi kontinjensi, seperti kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis, serta berbagai kejahatan konvensional, terus membutuhkan penanganan yang serius oleh Polri. Demikian pula pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah melahirkan berbagai bentuk kejahatan siber yang membutuhkan penanganan secara profesional.
“Tantangan tugas Polri juga terkait erat dengan perkembangan iklim demokrasi di tanah air. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia menyimpan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sangat lengkap. Mulai dari penyelenggaraan kontestasi politik di berbagai tingkatan, ekspresi kebebasan berserikat dan berkumpul, sampai dengan berbagai aktivitas penyampaian pendapat di muka umum. Untun itu, pemolisian di era demokrasi harus bertumpu kepada upaya untuk meraih kepercayaan publik,” tukasnya.
Irjen Pol Fakhrizal menaruh harapan besar bahwa Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2019/2020, akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri. Melalui program pendidikan ini, diharapkan akan terbentuk personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul, serta menampilkan sikap dan perilaku yang luhur, dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas.
“Dengan jumlah lebih dari 353.000 orang, atau 80% dari jumlah total anggota Polri, Bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik. Selain itu, mereka juga bertugas pada garis terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa Pendidikan Pembentukan Bintara menjadi aspek penting dalam mewujudkan institusi Polri yang semakin profesional, modern, dan terpercaya,” pungkasnya. (rgr)