TAK hanya yang berbahan metal, ada pula komponen berbahan nonmetal pada mobil yang tak kalah penting fungsinya. Komponen tersebut adalah sabuk mesin atau belt.
Kendati berbahan karet, belt mengemban tugas yang krusial. Belt menghubungkan komponen lain seperti AC, dinamo pengisian atau alternator, dan mesin itu sendiri kepada sistem pendinginan kipas pada mobil keluaran lawas. Belt juga kini digunakan di sepeda motor dengan transmisi otomatis sebagai pengganti rantai.
Sebagai komponen berbahan nonmetal, belt tidak memiliki usia pakai sepanjang komponen berbahan metal. Apa lagi di tengah penggunaannya, beltbergesekan dengan bahan metal yang menyebabkan dirinya semakin rentan jika tidak diperhatikan dengan saksama.
Soal belt dan penanganannya, Marketing Aftermarket PT Bando Indonesia Alphonso Purwono menjelaskan, belt sebetulnya memiliki usia pakai yang cukup panjang dan cenderung bebas perawatan. Namun begitu, belt tetap butuh perhatian.
Dia mengatakan, ada gejala-gejala yang bisa jadi indikator sebelum pada akhirnya belt harus diganti. Sebab kalau putus di jalan bisa repot dan bikin pusing.
Namun, sebelum bicara soal gejala-gejala tersebut, ada baiknya mengenal jenis-jenis belt pada kendaraan. Sebab belt pada setiap jenis kendaraan dalam hal ini mobil berbeda. Perbedaan juga mengacu pada tahun produksi mobil.
“Jenisnya macam-macam. Berbeda-beda, tergantung jenis mobil dan tahun produksinya,” jelasnya kepada JawaPos.com belum lama ini.
Jenis paling umum diketahui masyarakat adalah v-belt dengan penampang potongan belt-nya seperti huruf V. Belt ini dikenal dengan bentuk penampang pulley-nya yang rata, tebal, dan tidak terlalu lebar.
V-belt digunakan pada mobil-mobil keluaran lawas seperti Toyota Kijang, keluarga Corolla lawas, dan sejenisnya di era sama. Jenis selanjutnya adalah v-ribbed belt yang merupakan gabungan alur luar berbentuk v-belt.
Lapisan inti penguat terdapat pada bagian datar belt. V-belt berkemampuan memindahkan powertergantung pada aksi jepit antara alur dan belt.
V-ribbed belt bisa diketahui pada jenisnya yang cenderung pipih dan lebar penampangnya. Jenis ini umum dikenakan pada mobil-mobil saat ini seperti yang populer Toyota Avanza, Toyota Kijang Innova, Suzuki Ertiga, dan sejenisnya
Yang juga tak kalah familiar digunakan kendaraan di Indonesia adalah cogged v-belt. Jenis ini secara sederhana mirip dengan jenis V-belt.
Bedanya, pada cogged v-belt terdapat gerigi atau gigi-gigi. Cogged v-belt bisa juga digunakan untuk mengganti v-belt biasa untuk ketahanan yang lebih maksimum.
Sejenis cogged v-belt ada juga toothed belt. Belt ini umum digunakan pada motor skuter matik (skutik).
Kembali ke belt, perawatannya dan cara mengetahui kerusakannya, Alphonso mengatakan bahwa ada dua cara sederhana mengetahui belt sudah harus diganti. Cara tersebut berlaku sama untuk jenis-jenis belt di atas. Cara tersebut adalah melihat dan mendengar. (jpnn)

















